IndonesiaLineNews-Pekanbaru – Dalam rangka mencegah penularan penyakit HIV/AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS), sebanyak 20 orang warga binaan Lembaga Pemasyaraktan (Lapas) Kelas IIA Pekanbaru mengikuti voluntary counselling and testing (VCT) dan pemeriksaan kesehatan (skrining).
Kegiatan ini sebagai salah satu upaya deteksi dini sekaligus pemenuhan hak warga binaan untuk mendapatkan layanan kesehatan yang baik, Selasa (31/10).
Kegiatan skrining HIV/AIDS dan IMS ini dilakukan dengan cara mengambil sample darah dari warga binaan oleh tim medis Lapas Kelas IIA Pekanbaru bekerja sama dengan tim medis dari Puskesmas Sapta Taruna kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru.
Kemudian bagi warga binaan dengan hasil skrining positif langsung diarahkan untuk menjalankan metode perawatan Care Support Treatment (CST).
CST adalah perawatan yang melibatkan suatu jejaring sumberdaya dan pelayanan serta dukungan secara holistik, komprehensif dan luas untuk ODHA (Orang Dengan HIV Aids).
“Kami berharap ada upaya intensif dari semua pihak guna mengurangi penularan dan penambahan jumlah kasus HIV/AIDS terutama bagi warga binaan Lapas Pekanbaru. Lebih baik memeriksakan diri sedini mungkin sehingga penanganannya bisa cepat dilakukan,” ungkap dr. Yulia dari tim medis Lapas Kelas IIA Pekanbaru.
Selain dilakukan skrining kesehatan, warga binaan juga diberikan pengarahan dan edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan.
Hal itu dilakukan agar warga binaan dapat menerapkan pola hidup sehat dan memiliki risiko yang rendah terhadap penularan HIV-AIDS dan IMS lainnya.