IndonesiaLineNews-Pekanbaru- Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edy Natar Nasution mengatakan bahwa intervensi pencegahan stunting dimulai dari ibu hamil, baik sebelum ataupun pasca kehamilan. Hal tersebutpun merupakan agenda prioritas pemerintah untuk mencegah anak tumbuh kerdil.
Hal tersebut disampaikannya saat membuka acara Project Exposure Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi Riau di Hotel Pangeran Pekanbaru, Selasa (3/10/2023). Selain itu, intervensi stunting juga diprioritaskan kepada balita dan keluarga yang berisiko stunting.
Stunting merupakan ancaman terhadap kualitas hidup, produktivitas, dan daya saing terhadap pembangunan sumber daya manusia.
“Sehubungan dengan hal tersebut, pencegahan dan penurunan stunting merupakan salah satu isu strategis dan prioritas pembangunan, baik nasional maupun di Provinsi Riau,” ujar Wagubri.
Edy Nasution memaparkan, berdasarkan pelaporan aksi konvergensi per 31 Desember 2022 dan hasil pemutakhiran pendataan keluarga tahun 2022, telah dilaporkan bahwa Riau memiliki 16.422 ibu hamil, sebanyak 11.014 balita yang terindikasi stunting, dan 389.030 keluarga beresiko stunting.
Dengan begitu, Wagubri mengajak seluruh elemen agar bekerjasama dalam menurunkan angka kasus stunting di Provinsi Riau, sebab menurutnya, penurunan stunting tidak bisa dilakukan hanya oleh pemerintah saja, namun itu tugas bersama.
“Tentu hal tersebut harus menjadi perhatian kita semua, baik di provinsi maupun diseluruh kabupaten/kota agar merapatkan barisan dan menyusun strategi yang tepat supaya target Zero Stunting Baru di Provinsi Riau dapat terwujud,” harapnya.