Peresmian sistem e-ticketing ini ditandai dengan pengguntingan pita oleh perwakilan dari Unit Pengelola Terminal Dinas Perhubungan DKI, pengelola Terminal Bus Kampung Rambutan dan CSR dari perusahaan Korea Selatan, PT Samchully
Kepala UPT Terminal Dinas Perhubungan DKI, Syamsul Mirwan mengatakan, terminal bus antar kota antar provinsi ini menjadi pilot project pemberlakuan e- ticketing dan modernisasi terminal di Indonesia. Nantinya, kelengkapan sarana prasarana penunjang akan terus ditambah demi peningkatan kualitas pelayanan pada masyarakat.
“Saat ini proses payment gateway sedang dirumuskan Kemenhub sebagai pengelola sistem e-ticketing ,” kata Syamsul.
Diharapkan, pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023 nanti Terminal Kampung Rambutan dapat memberikan layanan optimal pada penumpang. Khususnya layanan AKAP yang saat ini sudah terintegrasi dengan Stasiun LRT.
Sementara,Kepala Terminal Bus Kampung Rambutan, Yulza Ramadhoni, mengucapkan terimakasih pada Kemenhub dan perusahaan dari Korea Selatan yang telah mewujudkan modernisasi terminal tersebut. Sebab selama 32 tahun berdiri, terminal ini belum pernah dilakukan perubahan secara modern.
“Kami berharap, ke depan ada fasilitas tambahan agar sistem yang ada bisa sinkron untuk memfasilitasi penumpang di terminal ini,” papar Yulza.
Lim Chin Hyuck, CEO Samchully Networks mengungkapkan, proyek penyusunan masterplan dan operasi percontohan terminal bus ini merupakan hasil kerjasama pihaknya dengan Ministry Of Land, Infrastucture and Transportation of South Korea (MOLIT) dan Kementerian Perhubungan RI yang terjalin sejak 14 April 2021 lalu.
“Ada dua terminal yang jadi proyek percontohan, Terminal Kampung Rambutan dan Terminal Leuwipanjang, Bandung Jawa Barat,” kata Lim.
Disebutkan Lim, ada delapan terobosan sistem manajemen yang dilahirkan dari hasil kerjasama proyek tersebut, antar lain manajemen pusat, manajemen terminal, manajemen PO, manajemen loket, manajemen kios, aplikasi pengemudi, website online dan sistem jadwal bus.