Laskar FPI yang sedang melaksanakan pengamanan terhadap rombongan HRS di jalan tol Jakarta-Cikampek, mendapatkan perlakuan Biadab, oleh BEGAL-BEGAL bermobil berpakaian preman, yang belakangan diketahui adalah OKNUM POLRI.
Tugas pokok Polri itu menurut UU adalah KAMTIBMAS, MENEGAKKAN HUKUM, MENGAYOMI UNTUK MENYELAMATKAN RAKYAT.
Bukan jadi BEGAL, Bukan jadi PREMAN JALANAN.
Innalilahi wainna ilaihi Raji’un, enam laskar FPI pejuang keadilan dan kebenaran, telah kembali ke Rahmatullah dengan tenang.
semoga keluarga yang ditinggalkan dan keluarga besar FPI, diberikan ketabahan dan kesabaran untuk melanjutkan perjuangan.
Aamiin ya rabbal aalamiin.
Pak Polisi bilang, sedang melaksanakan Operasi penyelidikan, dengan ngintip, dan ngintil rombongan HRS, mustinya hasilnya adalah informasi, kenapa hasilnya jadi enam jenazah?.
Pak Polisi ini sedang melaksanakan operasi penyelidikan atau operasi penggalangan?
Kalau hasilnya enam jenazah, namanya operasi penggalangan untuk mengakhiri musuh.
Dalam kondisi tertib sipil, kenapa harus ada operasi penggalangan?
Operasi penggalangan cocoknya pada situasi darurat militer atau darurat perang.
Kenapa tidak KALIAN LAKUKAN SILATURAHMI, DIALOG DAN DISKUSI untuk mencari kebenaran dan keadilan.
Kebenaran dan keadilan ukurannya adalah Pancasila dan UUD 45 asli, bukan Trisila dan Ekasila serta UUD 45 PALSU.
HRS dan Laskar FPI, adalah pejuang keadilan dan kebenaran, HRS dan Laskar FPI adalah mitra pemerintah dalam membangun Akhlak sesuai Pancasila.
HRS dan Laskar FPI, bukan pelaku kejahatan, bukan pelaku makar, bukan teroris, bukan bos narkoba, bukan koruptor, dan bukan MUSUH NEGARA.
Musuh PAK POLISI, adalah Oligarkhi Neo Komunisme Kapitalisme yang sedang menjajah di semua ASPEK kehidupan.
yang sedang memiskinkan rakyat,
yang sedang mengadu domba rakyat,
yang sedang berusaha merubah Pancasila jadi Trisila dan Ekasila.
Kenapa Pak polisi JADI LINGLUNG, tak bisa membedakan mana musuh mana rakyat.
Karena mungkin Pak Polisi sudah pakai kacamata Trisila dan Ekasila,
Kenapa kalian bermain sinetron, bermain cipta kondisi, bermain tipu daya.
APAKAH Rakyat, kalian di anggap bodoh?, lugu dan dungu?,
Rakyat itu sudah tidak percaya lagi dengan permainan sinetron KALIAN.
Pak polisi SEGERALAH kembali kepada jalan yang benar, adil dan jujur sesuai Pancasila, Tribrata dan catur Prasetya Polri.
Pak Polisi, SEBAIKNYA MENGHENTIKAN KEGIATAN MENDUKUNG OPERASI boneka-bonek Oligarkhi Neo Komunisme Kapitalisme YANG BERAKIBAT MERUNTUHKAN NKRI.
POLRI, HRS dan FPI adalah kawan seperjuangan untuk menyelamatkan NKRI sesuai nilai-nilai Pancasila dan UUD NRI tahun 45 asli.
PAK POLISI, MARI KITA DISKUSI UNTUK MENYELAMATKAN NKRI DENGAN KACAMATA PANCASILA DAN UUD 45 ASLI.
Dan kepada oknum-oknum POLRI, Kita berdo’a, semoga Allah SWT membuka pintu hati dan pikiran, untuk kembali kepada jalan yang jujur, benar dan adil sesuai dengan Pancasila dan TRIBRATA.
Selamat jalan para pejuang keadilan dan kebenaran, semoga Allah SWT meridhoi amal ibadah kita.
Aamiin aamiin aamiin ya rabbal aalamiin.
Bandung 9 Desember 2020
Deddy S Budiman
Mayjen TNI Purn FKP2B.