Kepala Puskesmas Kecamatan Kramat Jati, Inda Mutiara mengatakan, kegiatan serupa dilakukan di 14 negara. Untuk Indonesia dilakukan di tiga lokasi, yaitu RSUP Persahabatan, Jakarta Timur; RSUP Hasan Sadikin, Bandung; dan Puskesmas Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.
“Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran penyebaran TB. Kami ucapkan terima kasih dan apresiasi kepada UI telah melibatkan kami dengan diawali Kick Off Studi Epidemiologi TB bersama Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia di Wilayah Kecamatan Kramat Jati pada Jumat kemarin,” ujarnya, Sabtu (8/7).
Menurutnya, Puskesmas Kecamatan Kramat Jati memberikan perhatian dan penanganan serius terhadap penyakit TB. Terlebih, di tahun 2022 di Kecamatan Kramat Jati diketahui ada 431 warga penderita TB.
“Butuh perjuangan keras dan waktu panjang dalam menangani kasus TB di wilayahnya. Untuk itu, diperlukan komitmen dan kesungguhan dari semua pihak terkait untuk menyelesaikan masalah TB ini,” terangnya.
Ia menambahkan, infeksi TB adalah salah satu dari 10 penyebab kematian tertinggi di seluruh dunia. Tidak sedikit bahkan penyakit TB ini juga diidap anak-anak.
“Ini menjadi tantangan serta butuh kepedulian kita bersama, baik pemerintah, swasta dan masyarakat untuk meminimalisir maupun mencegah TB,” tandasnya.