Psikologi SDM Polri Gelar FGD, Bahas Merawat Kesehatan Mental Pegawai Negeri Polri

IndonesiaLineNewsJakarta, – Biro Psikologi Sumber Daya Manusia (Ropsi SDM) Polri menggelar focus group discussion (FGD) tentang kesehatan mental dan pencegahan tindakan bunuh diri pada Pegawai Negeri Pada Polri (PNPP). Asisten Kapolri bidan SDM (As SDM) Irjen Dedi Prasetyo menyampaikan pentingnya merawat kesehatan mental dan peran PNPP.

“Kegiatan FGD ini merupakan representasi rasa empati, peduli dan solutif pimpinan kepada seluruh PNPP. Mereka semua adalah human capital atau sumber daya yang sangat berharga bagi Polri, yang perlu untuk selalu dirawat kesehatan mentalnya, agar betul-betul dapat melaksanakan tugas secara profesional dan paripurna,” ujar Irjen Dedi dalam keterangan tertulis, Rabu (7/6/2023).

FGD yang mengusung tema ‘Membangun Kesejahteraan Mental PNPP Guna Mencegah Perilaku Bunuh Diri dalam Rangka Mewujudkan SDM Unggul Polri Presisi‘ ini digelar di The Tribrata, Dharmawangsa, Jakarta Selatan (Jaksel), pagi tadi. Diskusi ini juga mengundang para pakar psikologi dan Kompolnas.

“Kompleksitas perubahan lingkungan strategis sangat luar biasa mulai dari pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19, pengamanan tahapan Pemilu 2024, penanggulangan kejahatan konvensional seperti pembunuhan dan penganiayaan yang makin meningkat, serta maraknya kejahatan digital,” tutur mantan Kapolda Kalimantan Tengah (Kalteng) ini.

Irjen Dedi menyebut Ropsi SDM Polri mencatat sejak awal tahun hingga kini tercatat 15 personel Polri bunuh diri dan mencoba bunuh diri. Oleh sebab itu, sambungnya, diskusi mengenai kesejahteraan mental sangat penting.

“Biro Psikologi SSDM Polri sebagai pengemban fungsi perawatan dan pembinaan psikologi, sampai dengan bulan ini, mencatat ada 15 orang personel Polri yang melakukan bunuh diri dan percobaan bunuh diri,” terang Irjen Dedi.

“Persoalan membangun kesejahteraan mental dan fenomena meningkatnya bunuh diri PNPP perlu kita kaji secara komprehensif. Kesejahteraan mental tidak saja sehat secara fisik, tapi juga sehat secara moril, spiritual, sikap dan perilaku,” tambah mantan Kadiv Humas Polri ini. Irjen Dedi berharap diskusi soal kesehatan mental dan pencegahan bunuh diri ini dapat melahirkan terobosan dan strategi baru dan memberi harapan bagi Polri.

“Menyikapi kondisi demikian, diharapkan kita dapat menemukan suatu terobosan baru dan perubahan pola pembinaan mental kerohanian, pelayanan konseling psikologi yang baik, peneguhan jiwa korsa serta pelayanan kesehatan jiwa yang memadai. Besar harapan saya, kegiatan FGD ini dapat memberi hasil dan kontribusi yang membawa dampak yang besar terhadap Polri,” pungkas Irjen Dedi.