IndonesiaLineNews-Pekanbaru– Mewakili Gubernur Syamsuar, Asisten III Setdaprov Riau Joni Irwan menghadiri acara jamuan rumah terbuka atau halalbihalal 1444 Hijiriah bersama Konsulat Malaysia Pekanbaru.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mempererat tali persaudaraan kedua belah negara terkhusus untuk Provinsi Riau. Pertemuan berlangsung di Hotel Grand Jatra Pekanbaru, Rabu (17/05/2023) malam.
Dalam kesepatannya, Joni Irwan menyampaikan tentang bagaimana perkembangan ekonomi Provinsi Riau kepada warga dan pelajar Malaysia. Dijelaskan dia tahun 2022 pertumbuhan ekonomi Riau sangat baik dalam berkontribusi dalam perekonomian nasional.
“Alhamdulillah pada tahun 2022 pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau adalah sebesar 4,55 persen, lebih baik dibandingkan tahun 2021 yang pertumbuhannya hanya sebesar 3,36 persen. Secara spasial, pada tahun 2022 Provinsi Riau berkontribusi sebesar 5,18 persen terhadap perekonomian nasional,” jelasnya.
Joni mengatakan, Provinsi Riau juga merupakan salah satu provinsi yang memiliki produk Domestik Regional Bruto terbesar ke lima di Indonesia atau PDRB terbesar di luar Pulau Jawa. Indeks Gini Ratio Provinsi Riau pada tahun 2022 cenderung membaik dari 0,327 pada tahun 2021 menjadi 0,323 pada tahun 2022.
“Ini memiliki arti bahwa distribusi pendapatan di Provinsi Riau bergerak relatif lebih merata sehingga dapat dikatakan kualitas pertumbuhan ekonomi dan perbaikan masyarakat semakin membaik sejalan dengan pertumbuhan ekonomi,” katanya.
Diterangkan joni, pada data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan bahwa realisasi investasi Provinsi Riau Tahun 2022 mencapai Rp82,5 triliun. Dari jumlah tersebut menempatkan Provinsi Riau sebagai provinsi dengan peringkat kelima tertinggi secara nasional untuk realisasi investasi setelah Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, Sulawesi Tengah dan Jawa Timur.
“Dari realisasi sebesar Rp82,5 triliun itu, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menyumbang sebesar Rp53,1 triliun atau sebanyak 52,24 persen. Selanjutnya Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp38,4 triliun atau sekitar 47,76 persen,” terangnya.
Disampaikan, realisasi investasi Provinsi Riau tahun ini berkontribusi pada serapan tenaga kerja (TKI) sebesar 50.888 orang. Apabila jika dibandingkan capaian investasi tahun lalu dengan kumulatif sebesar Rp53,1 triliun mengalami ekskalasi (kenaikan) yang cukup signifikan sebasar 55,37 persen.
“ Untuk diketahui, pada tahun 2022 lalu, target investasi yang ditetapkan oleh BKPM untuk Provinsi Riau sebesar Rp60,82 triliun. Artinya, rasio capaian target investasi di Riau sebesar 135,65 persen,” ujarnya.
Oleh karna itu, Asisten III Setdaprov ini menuturkan dengan laju investasi ini harapannya ekonomi Riau akan jauh lebih baik lagi dan pulih setelah pasca pandemi covid 19.
“Kami berharap berbagai langkah strategis yang telah kita tempuh dan kembangkan bersama dapat terus-menerus berkembang agar dapat menjalani rutinitas pembangunan ekonomi bagi kedua negara,” harapnya.
Selain itu, Joni mengungkapkan Indonesia dan Malaysia mempunyai hubungan yang sangat baik sudah terjalin lama hubungan hormonis antara Malaysia terkhusus dengan provinsi Riau.
Baginya, tentu saja ini tidak terlepas dari ikatan masa lalu Kerajaan Siak di mana keberadaan Kesultanan Melayu tersebut memiliki hubungan dengan Malaka dan Johor.
“ Hingga kini kedatangan warga Malaysia ke Pekanbaru setiap tahun terus bertambah, baik untuk mengunjungi sanak saudara maupun menempuh pendidikan pengobatan bahkan pelancongan,” ungkapnya.
“Begitu banyak kerja sama yang telah kita lakukan sampai saat ini mulai dari transportasi, pariwisata, hingga sektor pendidikan. Semua itu pada peningkatan perekonomian dua negara yang sudah lama bersahabat ini,” pungkasnya.