Ngabuburit Sambil Berburu Kopi dan Takjil di Pasar Santa

IndonesiaLineNews-Jakarta-Kawasan Pasar Santa, Jalan Cipaku 1, Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, di bulan Ramadan ini menjadi salah satu tempat favorit bagi warga untuk melakukan aktivitas sambil menunggu waktu berbuka puasa atau ngabuburit.

Selain tempatnya sejuk dan nyaman, di lokasi ini juga banyak  tempat nongkrong serta lapak yang menjajakan aneka macam santapan berbuka alias takjil. Seperti kolak, kolang kaling, es campur, aneka gorengan, lontong isi, es kelapa dan aneka panganan lainnya.

Sukma (34), salah seorang warga Mampang Prapatan, mengaku sering ngabuburit ke kawasan Pasar Santa bersama rekan-rekannya. Selain suasananya yang nyaman, dia juga bisa menikmati aneka.minumam kopi di lantai basement. Untuk salat magrib, ia bisa ke musala di lantai dua persis di sebelah kantor pengelola pasar.

“Saya dan kawan-kawan sering ke Pasar Santa ini untuk ngabuburit. Karena ramai, nyaman dan banyak pilihan menu takjilnya. Dari dulu juga kan Pasar Santa sudah terkenal tempat nongkrongnya anak muda, jadi setiap tahun sering ke sini,” kata Sukma.

Salah seorang pedagang takjil, Rohatun (35) mengungkapkan,  setiap tahun ia bersama rekan-rekannya jualan takjil di kawasan Pasar Shanta. Karena lokasinya memang tak jauh dari tempat tinggalnya.

“Setiap tahun, saat bulan puasa, saya berjualan takjil di sini. Alhamdulillah, pembelinya juga lumayan banyak,” ucapnya.

Ia menjual kolak seharga Rp 7.000 per bungkus plastik. Kemudian aneka gorengan seperti tempe, tahu, bakwan Rp 5.000 per tiga pcs dan lontong isi Rp 2.000 per biji.

“Namanya dagang, kadang ramai dan habis, kadang masih sisa.  Rata-rata omzetnya sekitar Rp 300- Rp 500 ribu per hari,” bebernya.

Sementara, Kepala Pasar Santa, Fritz Ondoy Sinaga menambahkan, saat Ramadan memang banyak pengunjung berburu takjil di luar pasar namun untuk makan minumnya banyak nongkrong di dalam pasar. Karena di dalam pasar ada tempat nongkrong asyik bagi anak-anak muda sambil minum kopi.

“Pedagang takjil lebih banyak yang berjualan di luar pasar. Kalau di dalam pasar hanya ada lima pedagang takjil. Rata-rata pedagang di dalam juga menitipkan dagangannya di luar pasar,” kata Fritz

Menurutnya, Pasar Shanta ikoniknya ada di lantai basement . Di sini, ada sekitar  10 kedai yang menjual aneka minuman kopi. Di antaranya Toko Dunia Kopi, Kawaki Coffee,  Gayobis Coffee, Animo coffee, Goodshoot Coffee, Namula Coffee, Reaper Coffee, dan  Mood Bosster Coffee.

Disebutkan, jumlah pengunjung Pasar Shanta saat ini setiap harinya berkisar antara 800-900 orang. Mereka didominasi dari kalangan anak muda, yang gemar nongkrong sambil kongkow dengan rekan sebayanya.