Kegiatan yang dilaksanakan di halaman kantor wali kota ini ditandai dengan penekanan sirine dan penandatanganan MoU oleh Kepala Baznas (Bazis) Provinsi DKI Jakarta, Polres Metro Jakarta Selatan, Himpunan Pengusaha Warteg Indonesia (HIPWI ), Yayasan Satu Aspal (Gojek) dan Yayasan Sahabat Mandiri Indonesia.
Festival dan peresmian Jakarta Selatan sebagai Kota Sadar Zakat ini dihadiri 1.000 pengusaha, kader TP PKK, aparatur kelurahan dan kecamatan hingga lintas sektoral dan unsur TNI – Polri.
Dalam sambutannya, Munjirin mengatakan, melalui kegiatan ini pihaknya mengajak semua lapisan masyarakat, pengusaha, ASN, TNI/Polri dan stakeholder lainnya agar bersama-sama mewujudkan Jakarta Selatan sebagai Kota Sadar Zakat dengan melaksanakan zakat, infaq shodaqoh (ZIS).
Melalui Festival Ramadan ini, lanjut Munjirin, momentum bagi semua pihak untuk memahami tentang pentingnya zakat
“Mari kita wujudkan Jakarta Selatan menjadi Kota Sadar Zakat sekaligus sukseskan Festival Ramadan ini,” ungkap Munjirin.
Sementara, Koordinator Baznas Bazis Jakarta Selatan, Yasdar mengungkapkan, saat ini Jakarta Selatan dinobatkan sebagai pengumpul ZIS terbesar di Jakarta. Selain itu juga sebagai pengumpul ZIS dari pemotongan TKD ASN terbesar. Kemudian penghargaan masuk nominasi tiga besar sebagai pengumpul ZIS tertinggi di DKI Jakarta.
“Sembilan penghargaan dan prestasi yang diraih Baznas Bazis Jakarta Selatan ini tentu tidak lepas dari dukungan Wali Kota Jakarta Selatan dan jajarannya. Khususnya para camat, lurah dan petugas operasional Baznas Bazis Jakarta Selatan,” ujar Yadar.
Yasdar juga menyebutkan, sudah tujuh bulan terakhir ini pihaknya melakukan sosialisasi ke masyarakat tentang pentingnya kesadaran membayar ZIS. Sehingga, Jakarta Selatan ini bisa dijadikan sebagai Kota Sadar Zakat.
“Kami optimistis, Jakarta Selatan sudah sepatutnya dan selayaknya dijadikan sebagai percontohan Kota Sadar Zakat di DKI Jakarta atau di Indonesia,” ungkap Yasdar.