Cerita Pedagang Timun Suri Meraup Untung di Awal Ramadan

IndonesiaLineNews-Jakarta-Siapa yang tak kenal dengan timun suri? Buah dengan rasa yang segar dan manis ini dapat dengan mudah ditemui saat bulan Ramadan.

Di Jakarta Barat, salah satu sentra tempat penjualan timun suri berada di Kecamatan Kembangan, seperti di Pasar Kemiri, Jalan Basmol Raya Kelurahan Kembangan Utara; Jalan Haji Sarimun RW 01 Kelurahan Kembangan Selatan; dan Jalan Kembangan Selatan, RT 05/01.

Setiap memasuki bulan Ramadan, terutama saat menjelang waktu berbuka puasa, kawasan tersebut tidak pernah sepi dari para pemburu timun suri. Buah ini juga mengandung beragam nutrisi seperti asam linoleat, vitamin A, vitamin C, kalium, potasium, dan magnesium yang berkhasiat baik untuk tubuh.

Matali (51), pedagang timun suri di Jalan Haji Sarimun mengaku, setiap hari berjualan timun suri dari hasil bertanam di kebun yang tak jauh dari lokasinya berjualan.

“Dari dulu setiap hari saya berjualan di sini, tapi tidak banyak hanya sekitar 15-20 buah hasil dari kebun,” ujar Matali, ditemui Sabtu (25/3).

Khusus di bulan Ramadan ini, ia menambah pasokan hingga 100 timun suri dari wilayah Sepatan, Tangerang. Hal ini dilakukan karena kebunnya sempat terendam banjir beberapa waktu lalu hingga menyebabkan tanaman timun surinya mati.

Dikatakan Matali, untuk harga satu timun suri tergantung ukuran besar dan kecilnya buah. Untuk ukuran besar dua kilogram dijual Rp 30 ribu sedangkan ukuran kecil dijual per kilogram Rp 10 ribu.

“Untungnya lumayan. Hari ini saja sampai sore saya sudah menjual 70 buah timun suri. Kalau hari biasa paling 10-15 buah saja,” katanya.

Hal yang sama dikatakan Ahmad Agung (27), penjual timun suri di Jalan Kembangan Selatan. Sebagai pedagang musiman, ia mengaku mendatangkan timun suri jenis manohara dari Indramayu yang dijual eceran dan grosir.

“Saya datangkan timun suri jenis manohara dari Indramayu, rasanya lebih pulen dan enak,” ucap Ahmad.

Ia menuturkan, harga timun suri dijual per kilogram Rp 12 ribu untuk yang masih segar atau baru. Sedangkan yang lama dijual Rp 10 ribu per kilogram. Ia mengungkapkan, dalam dua hari berjualan timun suri, sudah menghasilkan untung paling minim Rp 500 ribu.

“Saya jualan sudah sejak sebelum awal Ramadan dan tutup seminggu sebelum lebaran. Karena pembelinya banyak, sehari bisa bisa menghasilkan Rp 500 ribu. Untungnya sangat lumayan bisa untuk pulang kampung ke Cirebon merayakan lebaran,” tandasnya.