IndonesiaLineNews-Banda Aceh- Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bersama Universitas Syiah Kuala (USK) melaksanakan sosialisasi penyusunan proposal grant riset sawit (GRS) 2023. Kegiatan ini berlangsung di Balai Senat kampus setempat, Kamis (26/1/2023).
Wakil Rektor I USK, Prof. Dr. Ir. Agussabti, M.Si, IPU menyambut hangat pertemuan tersebut. Menurutnya, sudah menjadi keniscayaan bagi Perguruan Tinggi maupun BPDPKS untuk memikirkan keberlanjutan kelapa sawit bagi masyarakat, terutama menghadirkan inovasi produk demi adanya nilai tambah.
“Selama ini sawit milik perusahaan kita lihat berjalan sangat produktif dan efektif. Sedangkan sawit yang milik rakyat, tidak begitu terawat. Ini menjadi tugas bersama kita, terutama menghadirkan penelitian yang bagus, yang berdampak langsung,” kata Prof Agussabti.
USK sendiri memiliki Pusat Riset Sawit, yang keberadaannya dipandang sangat baik untuk berkolaborasi dengan BPDPKS. Menurutnya, baik penelitian maupun semangat dalam menghadirkan kesejahteraan, berkorelasi dengan program USK yang segera meluncurkan 1.000 pengusaha muda.
“BPDPKS salah satu mitra USK untuk memikirkan supaya dana yang dikelola, bisa kembali dan menjamin kesejahteraan masyarakat. USK selain meluncurkan 1000 pengusaha muda, juga me-launching program Profesor Berkarya, dengan harapan para profesor terus membumi dan tidak hanya scopus,” sebut WR I.
Komite Penelitian dan Pengembangan BPDPKS, Prof (Ris) Dr. Didiek Hadjar Goenadi menyampaikan, riset tentang kelapa sawit dari hulu ke hilir sudah sangat banyak. Meskipun begitu, ia mengakui bahwa masih sedikit yang dapat diterapkan secara langsung dan menghasilkan dampak yang signifikan.