China Aktor Penyebaran Virus Corona, Virus Corona Covid-19 Hasil Rekayasa Laboratorium di China.

Indonesiaonlinenews.com– Jakarta- Para peneliti telah berlomba untuk belajar tentang virus sejak covid-19 sejak bulan Desember 2019, virus yang dianggap sebagai jenis baru. Pada 21 April 2020, Organisasi Kesehatan Dunia mencatat dalam sebuah briefing bahwa bukti yang ada menunjukkan coronavirus berasal dari hewan di China akhir tahun lalu dan tidak dimanipulasi atau diproduksi di laboratorium seperti yang diduga sebelumnya. “Kemungkinan besar, kemungkinan, bahwa virus itu berasal dari hewan,” kata juru bicara WHO “Fadela Chaib” kala itu.

Sebelumnya juga Richard Ebright, seorang profesor biologi kimia di Universitas Rutgers, mengatakan awal tahun ini dalam sebuah wawancara dengan The Washington Post: “Berdasarkan pada genom dan sifat-sifat virus, tidak ada indikasi sama sekali bahwa itu adalah virus rekayasa.”

Namun hal; tersebut di atas telah dibantah oleh Mantan Kepala Intelijen Inggris MI6, Sir Richard Dearlove, mengatakan hasil laporan ilmuwan terbaru menunjukkan virus corona hasil buatan manusia yang dilepas secara sengaja dari laboratorium di Cina.

Dearlove kemudian mengutip laporan Profesor Angus Dalgleish dari Rumah Sakit St George di Universitas London dan ahli virus Norwegia Birger Sorensen yang mengklaim virus corona merupakan buatan laboratorium.

Para ilmuwan ini, dalam laporan itu, telah mengidentifikasi bagian yang dimasukkan di permukaan Sars-CoV-2 yang digunakan virus itu untuk menempel di sel. Para ilmuwan itu mengamati bahwa virus itu sangat berbeda dari virus Sars yang telah mereka pelajari selama ini.

 Laporan ini awalnya dipublikasikan The Telegraph dan kemudian dikutip media lain termasuk Sputnik News. “Saya pikir ini bukan dimulai sebagai insiden,” kata Sir Richard kepada Planet Normal podcast The Telegraph.

Sehingga penuh keraguan jika upaya membuat vaksin akan membuahkan hasil. Penelitian ini mengklaim bahwa upaya menemukan vaksin akan membuahkan kegagalan karena para ilmuwan sejauh ini salah paham mengenai kebenaran dari COVID-19.

Mengutip laporan Sputnik News, analisa Dalgleish dan rekan sejawatnya yang akan dirilis dalam beberapa hari ke depan mengatakan virus ini memiliki “sidikjari yang unik”, mengindikasikan untuk manipulasi sehingga mempertanyakan teori yang menyatakan virus corona berevolusi secara alami.

Menurut Sir Richard, para ahli di Laboratorium Virologi di Wuhan secara rahasia telah melakukan sejumlah eksperimen virus corona pada kelelawar. Adapun mengenai berita yang menyatakan bahwa asal mula virus menjangkiti  manusia adalah di pasar hewan di Wuhan China, itu hanyalah media, pasar hewan di china hanyalah korban rekayasa