IndonesiaLineNews– Jakarta-Bazar bunga potong yang digelar Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, pada 29 April – 1 Mei lalu, berhasil meraup omzet sebesar Rp 1.074.350.000.
Volume penjualan mengalami peningkatan 25,35 persen
Kepala Pusat Promosi dan Sertifikasi Hasil Pertanian Dinas KPKP DKI Jakarta, Wati Mutia mengatakan, selama tiga hari bazar ini transaksi paling besar terjadi terhadap Bunga Potong Sedap Malam senilai Rp 993.450.000, Bunga Mawar Rp 28.650.000, Bunga Rampai/Bunga Tabur Rp 45.500.000 dan Bunga Melati sebesar Rp 6.750.000.
Menurut Wati, nilai transaksi penjualan pada tahun ini mengalami penurunan sebesar 6,19 persen atau Rp 61.550.000 dibandingkan tahun 2021 lalu yang mencapai Rp 1.055.000.000.
“Namun, volume penjualan mengalami peningkatan 25,35 persen atau 285 gabung dibandingkan hasil pelaksanaan bazar tahun 2021 sebanyak 1.128 gabung,” ungkapnya, Sabtu (7/5).
Muti memaparkan, selama tiga hari volume penjualan Bunga Sedap Malam sebanyak 1.413 gabung. Kemudian, Bunga Mawar sebanyak 547 ikat terdiri dari Mawar Bandung dan Mawar Malang.
Lalu, Bunga Rampai/Bunga Tabur yang terjual selama tiga hari sebanyak 2.050 kantong, sedangkan Bunga Melati 210 bungkus.
Nur Aniyah (51), pedagang dan bunga pemilik Toko Gina Florist, selama mengikuti bazar dan libur Idulfitri berhasil meraup omzet Rp 50 juta lebih
“Alhamdulillah omzet penjualan bunga di atas Rp 50 juta. Meningkat jauh, hari biasanya seminggu bisa Rp 15-20 juta di mana ramainya weekend karena banyak acara kayak pesta,” ungkap Aniyah.
Aniyah menyampaikan, warga yang datang ke Pasar Bunga Rawa Belong mencari bunga untuk keperluan dekorasi rumah, ziarah, atau dirangkai untuk diberikan kepada saudara maupun kerabat.
“Kalau Lebaran kita perbanyak jual Bunga Sedap malam atau gladiol. Momen Lebaran ini bunga Sedap Malam harganya Rp 900.000 per gabung isi 100 batang, jadi Rp 9.000 satu batang. Kalau hari biasa Rp 2.500 per batang,” ungkap perempuan yang sudah menekuni bisnis bunga selama 32 tahun ini.
Edwin Asmara