Anies Baswedan “Jakarta Akan Hadapi Gelombang Kedua Covid-19”

JAKARTA,Indonesialinenews.com – Gubernur Ibu Kota Negara Indonesia DKI Jakarta Anies Baswedan dalam menaggapi situasi wabah covid 19  menyatakan bahwa tidak menutup kemungkinan akan  datangnya gelombang kedua pandemi Covid-19 di DKI Jakarta. Dengan jumlah penduduk yang besar dan padat Anies Baswedan menyatakan terjadi atau tidaknya hal tersebut tergantung pada kedisiplinan warga Jakarta, termasuk untuk sementara  tidak kembali ke Jakarta dari kampung halaman, apabila tidak memenuhi ketentuan standard medis yang berlaku. Anies mengklaim, sejak Pemprov DKI Jakarta menerapkan penutupan berbagai tempat umum medio Maret lalu, angka kasus Covid-19 berangsur menurun cukup signifikan sampai hari  ini.

Apabila hari-hari ke depan angkanya meningkat karena kita mulai bebas dan bepergian, tidak disiplin menggunakan masker dan cuci tangan, ada potensi kita harus memperpanjang, seakan mengulang proses yang kita kerjakan kemarin,” demikian pernyataan  Anies saat konferensi pers Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Senin (26/5/2020).

Hingga saat ini Jakarta sedang  memasuki fase perpanjangan PSBB hingga 4 Juni 2020 yang akan datang, selanjutnya  Anies menyatakan bahwa  sangat menentukan  apabila angka kasus Covid-19 berhasil menurun di bawah angka 1 pada 4 Juni 2020 nanti, ada potensi Jakarta memasuki masa transisi menuju situasi yang normal. Masalahnya juga fase genting ini berbarengan dengan kemungkinan arus mudik dan balik Idul Fitri. Oleh karena itu, Anies menegaskan bahwa hanya beberapa orang yang memenuhi kriteria tertentu yang diizinkan masuk ke Jakarta. “Yang diizinkan masuk ke Jakarta adalah mereka yang karena pekerjaannya mengharuskan berada di Jakarta, di (11) sektor yang diizinkan,” kata dia.
Ketentuan ini akan dilaksanakan bersama-sama. Kami merujuk Surat Edaran Nomor 4 Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19,

Mengenai persyaratannya akan merujuk ke sana,” ujar Anies. Sejak pertengahan Ramadhan, sudah disampaikan, tetaplah tinggal di Jakarta. Karena kalau meninggalkan Jakarta, belum tentu tentu bisa kembali dengan cepat.Data terakhir per 25 Mei 2020, total kasus positif Covid-19 di Jakarta sudah mencapai 6.628. Sebanyak 1.648 kasus di antaranya dinyatakan sembuh, sedangkan 506 lainnya meninggal dunia. Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) yang saat ini dipantau 297 orang, sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) yang masih diawasi 722 orang.