IndonesiaLineNews-Jakarta – Kepengurusan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) kisruh hingga berujung saling membuat laporan di Polda Metro Jaya.
Pertama, ada kubu dari Sekjen KNPI yakni (Umar Bonte) dan (Ahmad Fauzan) yang melaporkan mantan Ketua KNPI (Fahd El Arafiq) atas pemukulan dan penculikan. Kemudian, mantan Ketua KNPI (Fahd El Arafiq) yang melaporkan (Laode Umar Bonte) dan (Ahmad Fauzan) atas pencemaran nama baik.
Ahmad Fauzan menerangkan, peristiwa pemukulan dan penculikan itu terjadi saat berlangsungnya Kongres Luar Biasa (KLB) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat pada Minggu (20/03/2022).
Ia mengatakan, dirinya menjadi korban pemukulan dan penculikan oleh orang-orang suruhan (Fahd El Arafiq). Laporan ini teregister dengan nomor LP/B/1439/III/2022/SPKT Polda Metro Jaya tanggal 20 Maret 2022.
“Iya pemukulan itu betul, tapi bukan Fahd El Arafiq yang memukul melainkan orang-orang suruhannya. Saya dengan (Umar Bonte) diambil sama mereka dan dipukul di Hotel Sahid. Setelahnya baru dibawa ke kantor ormas Fahd,” terang Ahmad Fauzan.
mantan Ketua KNPI (Fahd El Arafiq) membantah tuduhan pemukulan dan penculikan tersebut. Menurutnya, apa yang disampaikan Fauzan merupakan kebohongan semata.
“Ada saksi sekitar 30-an orang yang melihat semua kejadian itu. Jelas ini merupakan hal keji, fitnah yang merugikan saya, keluarga hingga perusahaan. Ada efek-efek buruk terhadap saya,” ucapnya.
Adapun untuk membantah laporan tersebut, Fahd El Arafiq melalui kuasa hukumnya Zulfian melampirkan sejumlah barang bukti berupa video pelaporan yang di share ke grup Whatsapp dan pemberitaan yang menyudutkan Fahd El Arafiq.
Laporan dari Fahd El Arafiq ini teregister dengan nomor LP/B/1455/III/2022/SPKT Polda Metro Jaya pada Senin, 21 Maret 2022.
Kabid Humas Polda Metro Jaya (Kombes. Pol. Endra Zulpan) baru membenarkan laporan yang dilayangkan oleh Fauzan. Saat ini, penyidik masih mempelajari laporan tersebut. Sementara untuk laporan dari Fahd El Arafiq, Kombes. Pol. Endra Zulpan belum buka suara. “Iya benar ada laporan polisinya kasus dugaan pemukulan dan penculikan penyidik sedang mendalami,”
Edwin Asmara