IndonesiaLineNews– JAKARTA* – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendukung langkah PT Wika Industri Manufaktur (WIMA) selaku manufaktur dan prinsipal motor listrik buatan anak bangsa, GESITS, selain menguasai pasar domestik juga mampu menembus pasar internasional. Pengiriman perdana sebanyak satu kontainer GESITS sudah dilakukan pada awal Oktober 2021 ke Senegal, Afrika Barat. Tidak hanya motor, WIMA juga akan mengirimkan teknisi ke Senegal untuk memberikan pelatihan kepada teknisi lokal disana, baik untuk melatih dari sisi perakitan hingga layanan purna jual.
“Pasar Afrika masih sangat luas untuk digarap. Tidak hanya itu, GESITS juga bisa memaksimalkan pasar Asia Tenggara, dan Asia pada umumnya. GESITS bisa memanfaatkan kedutaan Indonesia di berbagai negara sebagai agen marketing penjualan GESITS. Mengingat Presiden Joko Widodo juga sudah mengingatkan pada Duta Besar Indonesia agar jangan hanya mengurus diplomasi politik saja, melainkan juga harus memaksimalkan diplomasi ekonomi. Memasarkan sebanyak mungkin produk Indonesia agar bisa membanjiri pasar dunia,” ujar Bamsoet usai menerima Direksi WIMA, di Jakarta, Sabtu (18/12/21).
Direksi WIMA yang hadir antara lain, Direktur Utama Muhammad Samyarto dan Direktur Keuangan Irsal Matondang.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III Bidang Hukum & Keamanan DPR RI ini menjelaskan, menurut laporan Low Carbon Development Indonesia (LCDI) yang dipublikasikan pada 13 November 2021 tentang ekonomi hijau dan pembangunan rendah karbon yang berkelanjutan, memperlihatkan bahwa skenario nol emisi (net zero emissions) mampu mewujudkan visi Indonesia menjadi negara berpendapatan tinggi pada 2045. Memungkinkan rasio pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang lebih besar 43,1 hingga 56,1 persen pada 2050.
“GESITS sebagai bagian dari net zero emissions, harus bisa memanfaatkan momentum ini. Sehingga bisa menguasai pasar motor listrik domestik dan juga internasional. Selain jumlah penduduk yang sangat besar mencapai 270 juta lebih, pertumbuhan kelas menengah Indonesia juga sangat menjanjikan. Bank Dunia memperkirakan, sebanyak 115 juta penduduk Indonesia berpotensi naik status menjadi kelas menengah. Besarnya jumlah kelas menengah sebagai motor penggerak perekonomian sekaligus menjadikan peluang bagi peningkatan penjualan kendaraan listrik,” jelas Bamsoet.
Ketua Dewan Pengawas Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) ini menerangkan, dalam road map pengembangan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai yang disusun Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, potensi sepeda motor listrik pada tahun 2030 diproyeksikan mencapai 13 juta unit, sedangkan mobil listrik mencapai 2,2 juta unit.
“Target tersebut sangat realistis, karena saat ini saja, berdasarkan data BPS dan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), per Januari 2021 jumlah sepeda motor yang beredar di Indonesia mencapai 147,75 juta unit. Sementara jumlah kendaraan roda empat mencapai 24,6 juta unit,” pungkas Bamsoet. (*)