Pemberian Piagam dan Bunga Mawar Warnai Upacara Hari Ibu di Jaktim

IndonesiaLineNews-Jakarta-Pemberian piagam penghargaan serta bunga mawar, mewarnai prosesi upacara peringatan Hari Ibu di halaman kantor Wali Kota Jakarta Timur, Senin (23/12).

Piagam penghargaan diberikan Plt Wali Kota, Iin Mutmainah kepada Nur Arning Tengara Kasih, peraih juara kedua Lomba Bidang Inovasi Teknologi di ajang Pemuda Pelopor tingkat nasional 2024.

Kemudian, Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran Kota Jakarta Timur, Masjid Baabut Taubah, peraih juara pertama Lomba Binaul Masjid tingkat provinsi. 

Lalu, Majelis Taklim dan Dzikir Assalamah yang berhasl meraih juara harapan pertama Lomba Majelis Taklim tingkat provinsi.

Selanjutnya, Iin menyerahkan setangkai bunga Mawar pada sejumlah peserta upacara wanita, kader TP PKK dan Dharma Wanita Persatuan (DWP).

Momen Hari Ibu yang mengusung tema ‘Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya menuju Indonesia Emas 2045″ ini, makin seru dan haru tatkala para Srikandi ASN di lingkungan Pemkot Jakarta Timur yang diwaikili Kasudin Pertamanan dan Hutan Kota, Dwi Ponangsera, menyerahkan buklet bunga kepada Iin Mutmainah.

Upacara peringatan Hari Ibu di lingkungan Pemkot Jakarta Timur tahun ini, memang terlihat berbeda dengan tahun sebelumnya. Selain Sekretaris Kota (Sekko) Kusmanto yang tampil sebagai inspektur upacara.  Seluruh petugas upacara dilakoni ASN perempuan, seperti komandan upacara Artika Restiyana dari Bagian Perekonomian.

Kemudian, Kasudin Pertamanan dan Hutan Kota Dwi Ponangsera bertindak sebagai perwira upacara. Selanjutnya, sejarah singkat Hari Ibu dibacakan Lurah Utan Kayu Utara, Rahmah Edwina. Selanjutnya, pembaca teks Pancasila Sekretaris Kelurahan Makasar ,Oki dan pembaca UUD 45 adalah Dian, pegawai Kecamatan Makasar.

“Ini kesempatan bagi perempuan untuk berkarya dan berdaya di Hari Ibu. Makanya petugas upacara hari ini adalah seluruhnya wanita,” ujar Iin, yang bertindak sebagai pemimpin upacara.

Iin juga berharap, peringatan Hari Ibu ini mendorong kaun perempuan untuk lebih menyadari serta memahami hak dan kewajibannya. Sehingga ketika mereka berkarir pun tetap melaksanakan kewajibannya sebagai ibu atau isteri di rumah.

“Ketika ini dilakukan dengan ikhlas dan diniatkan sebagai ibadah, maka semua akan berjalan dengan baik,” tandas Iin.