Bunda PAUD Aceh Dorong Pencegahan Stunting Melalui Konsumsi Ikan

Teropongtimeindonesia-Banda Aceh – Para Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di seluruh Aceh diminta dapat menjalankan peran dan tanggung jawabnya dengan sebaik mungkin dalam meningkatkan layanan pendidikan anak usia dini yang berkualitas di seluruh Aceh.

“Saya percaya bahwa saudari akan menjalankan tugas dan fungsi sebaik-baiknya sesuai amanah yang diberikan,” ujar Bunda PAUD Aceh, Hj. Safriati saat mengukuhkan Bunda PAUD dan Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) di Pendopo Gubernur Aceh, Kamis (7/11/2024).

Mereka yang dikukuhkan adalah Nurmaziah sebagai Bunda PAUD dan Ketua Forikan Aceh Barat, Hj. Ubiet Junita Sari sebagai Bunda PAUD, Fitriani sebagai Bunda PAUD dan Ketua Forikan Aceh Tenggara, serta Hj. Supriyati Jata sebagai Bunda PAUD dan Ketua Forikan Kabupaten Gayo Lues.

Safriati menyampaikan harapannya kepada Bunda PAUD untuk menjalankan peran dan tanggung jawabnya dengan sebaik mungkin dalam meningkatkan layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang berkualitas di seluruh Aceh.

Para Bunda PAUD kemudian berikrar untuk senantiasa membangun dan membina layanan PAUD berkualitas di Aceh dan mendukung kampanye gemar makan ikan melalui Forikan. “Kami Ketua Forikan berkomitmen ikut mengampanyekan gemar makan ikan untuk mencegah stunting di seluruh Aceh,” kata mereka serempak.

Safriati juga menekankan pentingnya transisi anak dari PAUD ke Sekolah Dasar (SD) yang menyenangkan dan tidak membebani. “Biarkan anak-anak kita memasuki lingkungan sekolah dengan gembira dan tanpa rasa takut. Mereka harus senang datang ke sekolah, bukan merasa terbebani,” ujar Safriati.

Ia berharap transisi ini bisa mengurangi beban anak dan memberikan pengalaman belajar yang lebih nyaman.

Safriati berpesan beberapa hal yang perlu diterapkan satuan pendidikan untuk mendukung transisi ini, terutama dalam Penerimaan Peserta Didik Baru. Di antaranya adalah menghapuskan tes membaca, menulis, dan berhitung (Calistung) sebagai syarat masuk SD, memberikan masa perkenalan bagi siswa baru, serta menerapkan metode pembelajaran yang membangun fondasi kemampuan dasar di PAUD dan SD. “Artinya, anak-anak tidak perlu terbebani tugas berat di awal. Mereka harus belajar dengan suasana hati yang gembira,” kata Safriati.

Selain itu, Safriati juga menyoroti peran penting Forikan dalam mendorong peningkatan konsumsi ikan sebagai bagian dari upaya pencegahan stunting. “Kami ingin kampanye makan ikan ini bisa dilakukan dengan kreatif. Olah ikan menjadi bentuk makanan yang disukai anak-anak, seperti bakso atau nugget ikan. Ini agar mereka makin suka makan ikan,” kata Safriati.