IndonesiaLineNews-Jakarta-Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, meluncurkan inovasi berupa pendataan dan pemutakhiran data potensi pajak daerah Bernama Bappenda Taxpedia tau BTAX 2.0.
Kepala Bappenda Kabupaten Bogor Andri Hadian di Cibinong, Sabtu, mengungkapkan, aplikasi itu dirancang untuk mengatasi berbagai tantangan dalam pengelolaan pajak daerah.
“BTAX 2.0 merupakan solusi yang kami tawarkan untuk mengatasi permasalahan dalam pengelolaan pajak daerah, seperti belum lengkapnya data pajak dan kesulitan dalam penetapan target serta penagihan,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, aplikasi ini akan melakukan pemutakhiran data potensi pajak secara komputasi waktu nyata atau real time serta lebih akurat.
Menurut Andri, BTAX 2.0 tidak hanya mempermudah Bappenda dalam menghimpun dan memutakhirkan data potensi pajak, melainkan juga mendukung wajib pajak dalam membuat pelaporan yang lebih akurat sesuai dengan kondisi eksisting.
Selain itu, aplikasi ini memungkinkan adanya proyeksi penerimaan pajak yang lebih realistis dan memudahkan penyusunan target tahunan.
“BTAX 2.0 akan menjadi fondasi dalam penyusunan strategi dan arah kebijakan untuk optimalisasi peningkatan pendapatan daerah, khususnya pajak daerah,” ujar Andri.
Ia berharap, dengan adanya BTAX 2.0, penerimaan pajak pada tahun-tahun berikutnya dapat terus meningkat, mendukung pembangunan daerah, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Andri optimistis inovasi BTAX 2.0 akan membawa perubahan positif dalam pengelolaan pajak daerah dengan dukungan berbagai pihak, terutama partisipasi aktif dari pihak desa dan kelurahan.
“Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan meningkatkan penerimaan pendapatan daerah melalui pajak daerah dengan tata kelola yang lebih baik, efektif, adaptif dan kolaboratif,” kata Andri.
Ia memaparkan, Kabupaten Bogor dengan 40 kecamatan, 416 desa, dan 19 kelurahan, memerlukan strategi yang efektif untuk menggali potensi pendapatan daerah.
Data dari RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 menunjukkan bahwa proyeksi pendapatan daerah masih belum mampu menutupi kebutuhan belanja daerah. Oleh karena itu, pengelolaan potensi pajak daerah melalui aplikasi BTAX 2.0 diharapkan dapat mendongkrak pendapatan daerah secara signifikan.