IndonesiaLineNews-Jakarta-Kebutuhan aparatur sipil negara (ASN) di Ibu Kota Nusantara (IKN) terus dipetakan seiring dengan perkembangan pembangunannya, mengingat Kalimantan Timur juga diberi kuota khusus sebesar 5 persen, kata Plt. Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian PANRB Aba Subagja.
Aba Subagja di Samarinda, Selasa (9/7), mengatakan bahwa putra/putri Kaltim punya slot ASN untuk IKN sekitar 2.000 dari total 40.021 formasi yang disediakan pada tahun 2024.
“Ini jumlahnya cukup besar,” ujarnya.
Formasi ASN tersebut, kata dia, akan tersedia di berbagai kementerian dan lembaga pemerintahan pusat di IKN. Putra/putri Kaltim akan bersaing dengan pelamar lain dari seluruh Indonesia.
Pembukaan formasi ASN di IKN merupakan tahap awal dari rencana pemindahan sekitar 2.000.000 ASN.
“Fokus kami pada tahun 2024 ini dahulu karena perpindahannya secara bertahap,” ungkap Aba.
Pemerintah juga akan mempertimbangkan kemampuan negara dalam menyiapkan hunian bagi ASN yang pindah ke IKN, baik ASN dari kementerian/lembaga negara maupun ASN baru.
Ia mengatakan bahwa pendaftaran untuk menjadi ASN di IKN akan mengikuti mekanisme yang sama dengan pendaftaran CPNS dan PPPK pada umumnya.
Informasi terkait dengan persyaratan dan mekanisme pendaftaran, kata Aba, akan diumumkan secara resmi oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB).
“Menjadi bagian dari sejarah awal IKN dan membangun karier di lingkungan pemerintahan modern merupakan kesempatan yang tak boleh dilewatkan,” ucap Aba.
Aba mengutarakan bahwa persaingan dengan pelamar lain dari seluruh Indonesia akan menjadi hal yang tak mudah. Selain itu, beradaptasi dengan lingkungan dan budaya kerja di IKN juga menjadi tantangan tersendiri.
“Ini adalah kesempatan bagi putra/putri Kaltim untuk menunjukkan kemampuan dan berkontribusi bagi bangsa dan negara. Persiapkan diri dengan baik dan rebutlah peluang emas ini,” pesan Aba.
Anggota DPRD Kaltim Rusman Ya’qub angkat bicara terkait dengan kuota khusus CPNS dan PPPK untuk putra/putri Kaltim di IKN.
Rusman menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam seleksi agar terhindar dari kecurigaan dan kekecewaan.
“Kita harus bersyukur Kaltim diberi kuota khusus, tetapi harus terbuka dan transparan. Kuota ini bukan berarti kelulusan otomatis bagi pendaftar asal Kaltim. Tetap ada seleksi ketat berdasarkan poin penilaian dan standar kompetensi,” katanya.
Ia memandang perlu publikasi detail formasi, klasifikasi, dan persyaratan secara jelas.
“Kita harus hormati dan hargai upaya pemerintah pusat, tetapi substansi dan transparansi harus diutamakan,” tegasnya.
Kaltim dengan segala dedikasi dan kontribusi untuk negara, menurut Rusman, layak mendapatkan porsi khusus dalam rekrutmen ASN. Namun, dia mengingatkan kembali agar prosesnya dijalankan secara adil dan akuntabel.
“Kita jaga semangat persatuan dan kesatuan. Kuota ini peluang besar bagi putra/putri Kaltim,” demikian Rusman.