Polri gelar wayang kulit lakon “Tumurune Wiji Sejati”

IndonesiaLineNews-Jakarta-Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) masih mengusung kegiatan kebudayaan pertunjukan wayang kulit semalam suntuk dalam rangka Hari Bhayangkara yang tahun ini mengangkat lakon Tumurune Wiji Sejati.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan lakon Tumure Wiji Sejati mengisahkan tentang lahirnya kesatria sejati yang cerdas dan sakti, yakni Raden Wisanggeni.

Tumurune Wiji Sejati itu artinya lahirnya satria unggul, cerdas dan sakti. Yakni, Raden Wisanggeni,” kata Trunoyudo di Jakarta, Jumat.

Pertunjukan wayang ini dilaksanakan di Lapangan Bhayangkara mulai dari pukul 20.00 WIB sampai selesai.

Dia menjelaskan lakon ini diangkat dengan pesan khusus bagi masyarakat yang menonton pertunjukan, yakni sosok Wisanggeni yang menegakkan kebenaran, keadilan dan kejujuran.

“Seperti sosok Raden Wisanggeni ini simbol kekuatan dan keberagaman yang luar biasa,”

Ini merupakan tahun ketiga Polri mengadakan pertunjukan wayang kulit semalam suntuk dalam rangka Hari Bhayangkara.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, lakon dimainkan tiga dalang, yakni Ki Yanto, yang merupakan Hakim Agung, Ki Sri Kuncoro (perwira Polri berpangkat Ipda), dan Ki Harso Widisantoso (anggota TNI AL berpangkat mayor)

Selain dipandu tiga dalang tersebut, juga dibawakan oleh Ki Bayu Aji Pamungkas dari unsur aparatur sipil negara.

Jenderal polisi bintang satu itu mengatakan pertunjukan wayang kulit semalam suntuk ini terbuka untuk umum, gratis bagi seluruh masyarakat yang datang dan menonton.

Selain wayang kulit, juga diisi dengan hiburan komedi oleh seniman Srimulat, yakni Dhinas Tedjo, Endah Laras, Cak Percil, Eka Kebumen, dan Agens Serfozo.

“Selain pertunjukan wayang juga ada pembagian hadiah doorprize, dengan hadiah-hadiah yang menarik tentunya,” ujarnya.

Tidak hanya itu, di sela pertunjukan wayang kulit tersebut juga tersedia area bazar bagi pelaku usaha untuk mempromosikan produk-produk lokal buatannya.

Pertunjukan wayang kulit ini, kata dia, selain dalam rangka HUT Ke-78 Bhayangkara, sekaligus sebagai upaya Polri melestarikan seni dan budaya.

Seperti pada HUT Ke-77 Bhayangkara, Polri juga menggelar wayang kulit dengan lakon Wahyu Cakraningrat. Kemudian, pada HUT Ke-76 Bhayangkara dengan lakon Semar membangun kayangan.

Selain dihadiri Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo beserta pejabat utama Mabes Polri, turut mengundang Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, serta kementerian dan lembaga terkait.

“Kami turut mengundang Panglima TNI, serta menteri dan lembaga terkait,” kata Trunoyudo.