IndonesiaLineNews -BANDA ACEH – Jangan pernah ragu dengan dukungan rakyat Indonesia terhadap rakyat Palestina, apalagi masyarakat Aceh. Kami sangat mendukung bebasnya Palestina dari cengkeraman Israel.
Penegasan tersebut disampaikan oleh Gubernur Aceh Nova Iriansyah, saat menerima kunjungan Ulama Palestina Syeikh Nasheef Nasher, di ruang tengah Meuligoe Gubernur Aceh, Selasa (27/4/2021).
“Dukungan rakyat Aceh dan Indonesia secara umum, bagi kebebasan Palestina dari cengkeraman Israel tentu akan terus mengalir, karena konsep zionis tidak akan pernah diterima oleh Indonesia dan masyarakat Aceh. Syeikh Nasheef jangan ragu, kami akan selalu mendukung Palestina,” tegas Nova Iriansyah.
Gubernur Aceh itu menjelaskan, bentuk dukungan Indonesia bagi Palestina bukan semata karena kesamaan agama dan keyakinan. Karena, dari sisi kacamata kemanusiaan, apa yang dipraktikkan zionis Israel sangat melanggar nilai-nilai kemanusiaan.
“Dukungan yang kami berikan bukan semata karena kita memiliki keyakinan yang sama, karena dari sisi kemanusiaan saja kita memang harus mendukung Palestina, sebab apa yang dilakukan oleh Israel adalah pelanggaran HAM,” kata Nova.
Kepada Syeikh Nasheef, Gubernur juga menjelaskan Pemerintah Aceh rutin mengundang Imam dari Palestina untuk mengimami Shalat ‘Isya, Tarawih dan Witir berjama’ah di Masjid Raya Baiturrahman. Namun karena pandemi, Ramadhan tahun ini Pemerintah Aceh tidak mengundang Imam dari Palestina.
“Pada tahun-tahun sebelumnya, kami rutin mengundang Imam dari Palestina, untuk mengimami shalat di Masjid Raya Baiturrahman selama Ramadhan, namun karena pandemi Covid-19, semua diperketat, sehingga tahun ini kita tidak mengundang Imam dari Palestina,” imbuh Nova.
Kepada Syeikh Nasheef, Gubernur juga menyampaikan keprihatinannya dengan kondisi dunia pendidikan di Palestina yang harus berjalan dalam pembatasan yang ketat oleh zionis. Oleh karena itu, Gubernur menginstruksikan Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh Zahrol Fajri dan Kepala Biro Isra Setda Aceh Usamah el Madny, yang turut hadir dalam pertemuan tersebut untuk mempelajari kemungkinan kerjasama di bidang pendidikan dengan Palestina.
“Segera dipelajari dan rumuskan, apa bentuk kerjasama yang boleh dan bisa dilakukan antara Aceh dan Palestina. Karena kondisi Palestina yang belum kondusif, mungkin bisa kita undang anak-anak Palestina untuk bersekolah atau menimba ilmu di dayah-dayah kita. Mungkin dengan mengikuti pendidikan singkat di sini atau dalam bentuk lainnya,” kata Nova.