J Trust yakin prospek bisnis ke depan seiring pertumbuhan ekonomi RI

IndonesiaLineNews-Jakarta-Direktur Utama PT Bank JTrust Indonesia Tbk (​​​​​J Trust Bank) Ritsuo Fukadai mengatakan bahwa perseroan yakin terhadap prospek usaha ke depan seiring dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional.

“Perseroan akan terus fokus untuk merealisasikan rencana bisnis, mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan, dan memberikan kontribusi positif kepada komunitas dan masyarakat,” ujar Fukadai dalam konferensi pers setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Jumat.

Fukadai menjelaskan, perseroan akan terus meningkatkan komitmen terhadap upaya memitigasi perubahan iklim, mencapai target Net Zero Emission (NZE), serta menerapkan aspek keberlanjutan.

Melalui keberadaan Komite Keberlanjutan, lanjutnya, akan membantu dalam pengembangan kegiatan usaha yang senantiasa mempertimbangkan, menyelaraskan, dan mengintegrasikan kepentingan aspek ekonomi, sosial, serta lingkungan hidup.

“Total pembiayaan pada Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) menempati porsi 24,08 persen dari total portfolio kredit perseroan pada tahun 2023,” ujar Fukadai.

Dalam agenda RUPST, perseroan menyetujui Laporan Tahunan dan pengesahan Laporan Keuangan Perseroan serta Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Tahun Buku 2023, menyetujui Perubahan Anggaran Dasar Perseroan, serta mengangkat kembali seluruh anggota direksi perseroan.

Selain itu, perseroan juga melaporkan realisasi penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Terbatas II – 2022 dalam rangka Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu

Sepanjang tahun 2023, perseroan mencatatkan laba bersih senilai Rp27,9 miliar, yang ditopang oleh pertumbuhan kredit yang selektif dan mengedepankan prinsip kehati-hatian.

Pinjaman bruto perseroan tercatat tumbuh 22,3 persen year on year (yoy) menjadi senilai Rp23,9 triliun, yang mana kualitas kredit tetap terjaga dengan pinjaman yang diberikan bermasalah neto sebesar 0,7 persen.

Kemudian, simpanan nasabah juga tumbuh 24,7 persen (yoy) menjadi senilai Rp32,0 triliun, serta mencatatkan Rasio Kecukupan Modal yang kuat sebesar 14,04 persen dan Rasio Kecukupan Likuiditas sebesar 120,35 persen.