Kemenko PMK: 1.000 HPK berpengaruh ciptakan kualitas SDM berkelanjutan

IndonesiaLineNews-Jakarta-Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Agus Suprapto mengatakan penciptaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkelanjutan dipengaruhi oleh perhatian pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (1.000 HPK) seorang manusia.

“Sejak semula kita akan meningkatkan kualitas SDM itu sejak di dalam kandungan dan sebelumnya di 1.000 Hari Pertama Kehidupan itu,” katanya dalam seminar pada kegiatan SDGs Center Conference 2024 di Kantor Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas), di Jakarta, Rabu.

Agus mengatakan kasus kemiskinan, kelaparan, dan kesehatan, yang melanda masyarakat pada suatu wilayah dipengaruhi oleh kualitas kehamilan seorang ibu.

Ia menilai seorang ibu yang kehamilannya berkualitas, maka akan dapat menghasilkan keturunan yang berkualitas pula, yang kemudian pada masa datang bisa menjadi SDM yang berkelanjutan untuk Indonesia.

Oleh sebab itu, kata Agus, perhatian terhadap 1.000 HPK masuk ke dalam inti dari siklus pembangunan manusia yang sudah dicetuskan oleh Kemenko PMK dan tertuang di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

“Harapannya generasi setelah kita ini lebih kaya, lebih berbudi pekerti, tabungannya lebih banyak dari kita. Kalau tabungannya lebih banyak bisa menjadi modal nasional untuk bisa membiayai dirinya sendiri, keluarganya, pendidikannya, dan untuk nasional,” ujarnya.

Untuk mewujudkan penciptaan SDM yang berkelanjutan, kata Agus, saat ini Indonesia sedang menghadapi tantangan besar, mengingat adanya bonus demografi yang diperkirakan terjadi pada 2030 mendatang.

Pada masa tersebut, ungkap dia, SDM yang berkelanjutan diperlukan guna mencegah Indonesia masuk ke dalam jebakan negara dengan penghasilan menengah atau middle income trap, dengan syarat pendapatan per kapita tidak kurang dari 5.000 dolar AS (sekitar Rp81 juta).

“Saya kira itu menjadi masalah kita bersama. Saat ini bila kita gagal lepas dari 5.000 dolar AS kita akan berada pada (tingkatan) negara seperti negara-negara di Amerika Selatan dan sebagainya, contohnya itu,” ucap Agus.

Untuk itu ia berharap seluruh masyarakat untuk memperhatikan 1.000 HPK sebagai modal awal dalam membangun SDM yang berkelanjutan, serta kepada lembaga pendidikan dan universitas-universitas di Indonesia agar dapat membina peserta didiknya agar dapat menjadi SDM yang berkelanjutan, dan membawa Indonesia menjadi negara maju pada 2045 mendatang.