IndonesiaLineNews-Medan-Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan sarana dan prasarana konservasi di berbagai Taman Nasional di Pulau Sumatera dan Kalimantan akan ditingkatkan, sebagai bagian kerja sama Indonesia dan Norwegia di sektor kehutanan.
“Dari kerja sama RI-Norway melalui program FoLU Net Sink akan terus ditingkatkan sarana prasarana konservasi di Taman Nasional-Taman Nasional di Sumatera dan Kalimantan, karena menyangkut spesies flagship dunia,” kata Menteri LHK Siti Nurbaya di Medan Sumatera Utara, Minggu.
Berbicara usai kunjungan bersama Menteri Iklim dan Lingkungan Norwegia Andreas Bjelland Eriksen ke Sumatera Utara pada Sabtu kemarin (1/6), Menteri LHK Siti mengatakan, dalam kunjungan tersebut pihak Norwegia menyaksikan sendiri kerja-kerja lapangan yang sudah dilakukan di Indonesia.
Beberapa kerja nyata itu termasuk upaya konservasi yang sudah dilakukan, salah satunya di wilayah hutan Taman Nasional Gunung Leuser dan kawasan mangrove Suaka Margasatwa Karang Gading Langkat Timur laut, yang dikunjunginya bersama pihak Norwegia.
“Mereka menyaksikan sendiri kerja-kerja lapangan dan menurut mereka ini merupakan kerja mitigasi iklim yang nyata terutama untuk mangrove hingga akan mencapai 6.000 ha rehabilitasi mangrove. Dan penting sekali bahwa itu dikerjakan bersama masyarakat dalam kemitraan konservasi,” kata Siti.
Selain sarana dan prasarana konservasi di Sumatera dan Kalimantan, katanya, akan ditingkatkan pula berbagai upaya di Taman Nasional yang lain dengan berbagai kekhasan masing-masing.
Sebelumnya, Indonesia dan Norwegia telah bekerja sama lewat pendanaan berdasarkan kontribusi (result based contribution) untuk pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan (REDD+).
Salah satunya untuk mencapai target Indonesia’s FoLU Net Sink 2030 yang menargetkan tingkat serapan emisi sektor kehutanan akan lebih besar dibandingkan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan pada 2030.