Pemerintah fokus bangun rumah warga yang rusak akibat banjir

IndonesiaLineNews-Sumbar-Bupati Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Eka Putra mengatakan pada tahap awal pemerintah akan fokus pada pembangunan rumah baru bagi warga yang rumahnya rusak berat akibat terdampak banjir lahar hujan.

“Saat ini kita fokus dulu kepada rumah kategori rusak berat, tidak memiliki rumah sama sekali serta warga yang tidak mau lagi menetap di bantaran sungai,” kata Bupati Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumbar Eka Putra di Kabupaten Tanah Datar, Jumat.

Bupati mengatakan pembangunan rumah baru di area relokasi tersebut merupakan tindak lanjut dari rapat gabungan antara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pemerintah Provinsi Sumbar, Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar terkait penentuan lokasi relokasi bagi pengungsi yang kehilangan tempat tinggal serta tidak memiliki lahan.

Dalam pertemuan tersebut Wakil Gubernur Sumbar bersama Pemerintah Kabupaten Tanah Datar menyepakati penggunaan tanah seluas 10 Hektare (Ha) milik Pemerintah Provinsi Sumbar sebagai area relokasi warga.

Pemerintah daerah, kata Eka, juga telah menyurvei lokasi atau lahan yang akan dijadikan sebagai tempat tinggal baru bagi penyintas banjir lahar hujan Gunung Marapi tersebut.

“Jadi, di Tanah Datar itu memang ada lahan 10 Ha milik Pemerintah Provinsi Sumbar di Kecamatan Rambatan, dan kami telah meminta lahan itu sebagai tempat relokasi warga yang terdampak banjir,” ujar Eka.

Berdasarkan pendataan awal Pemerintah Kabupaten Tanah Datar menargetkan pembangunan 150 unit rumah baru bagi masyarakat yang rumahnya rusak berat, atau sama sekali tidak memiliki lahan untuk mendirikan bangunan.

Di saat bersamaan bupati setempat juga terus berusaha meyakinkan masyarakat yang hingga kini masih memilih bermukim di bantaran sungai agar mau pindah ke lokasi yang jauh lebih aman. Namun, apabila warga tidak bersedia pindah ke tempat relokasi yang berada di Kecamatan Rambatan, maka dapat pindah ke lokasi tanah ulayat yang disiapkan kaum adat.*