IndonesiaLineNews-Jakarta-Sekretaris Kota Jakarta Selatan, Ali Murthadho membuka rapat koordinasi dan kolaborasi mendukung pembangunan keluarga berkualitas melalui program Bebenah Karakter Keluarga Tahun 2024.
Ali mengatakan, program ini merupakan aksi nyata dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yang dimulai sejak 13 September 2023 dengan Kecamatan Jagakarsa sebagai pilot project.
“Program Bebenah Karakter Keluarga ini dilaksanakan selama satu bulan menyasar 10 rumah tangga pra-sejahtera di Kelurahan Tanjung Barat, Kecamatan Jagakarsa,” ujarnya, di lokasi acara Ruang Gelatik, Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Kamis (2/5).
Menurutnya, melalui kerja sama antara Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko Bidang PMK) RI, Yayasan Karakter Eling Indonesia, dan Novalux Paint dilakukan survei dan sosialisasi kepada rumah tangga sasaran.
“Pelaksanaan program ini mencakup kebersihan, mindful parenting, pemberdayaan hingga pelaksanaan pendampingan oleh fasilitator,” terangnya.
Menurutnya, program Bebenah Karakter Keluarga juga dapat menjadi entry point untuk berbagai program yang menyasar pada keluarga, termasuk Perilaku Hidup bersih dan Sehat (PHBS), pencegahan dan penurunan stunting, pengembangan anak usia dini holistik integratif, pembinaan keluarga berkualitas, dan sebagainya.
Ia menambahkan, program ini tidak akan berjalan sukses tanpa adanya dukungan, koordinasi, sinkronisasi dan harmonisasi secara lintas sektor, masyarakat, serta seluruh pemangku kepentingan. Untuk itu, pada hari ini mari sama-sama saling menguatkan dan mendukung optimalisasi program Bebenah Karakter Keluarga.
“Saya ucapkan terima kasih kepada para peserta yang hadir dari Suku Dinas terkait, perwakilan Kemenko Bidang PMK dan seluruh pihak yang membantu pelaksanaan kegiatan. Semoga yang sudah kita sepakati dapat menghasilkan kegiatan yang konkret dan optimal,” ungkapnya.
Sementara itu, Asisten Deputi Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga Kemenko Bidang PMK RI, Mustikorini Indrijatiningrum menuturkan, dalam program ini ada beberapa isu yang harus dijalankan semua lintas sektor, seperti pengoptimalan peran dan fungsi keluarga, pembangunan dan pembentukan modal manusia, serta dukungan keluarga sebagai lembaga untuk menginternalisasi nilai-nilai positif.
Kemudian, pola pengasuhan yang tepat untuk mendorong anak berkembang secara optimal, penguatan kapasitas dan keterampilan keluarga, penguatan ekonomi keluarga, dan penyediaan layanan konsultasi keluarga.
“Semoga tahun ini kita lebih semangat lagi menjalankan program yang sudah baik ini untuk menciptakan anak-anak yang sehat dan cerdas,” tandasnya.