IndonesiaLineNews-Banda Aceh-Komitmen membenahi sektor transportasi terus digaungkan Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Aceh. Mulai dari segi perizinan angkutan hingga upaya memperkuat komitmen pengawasan perusahaan angkutan penumpang.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dishub Aceh, Teuku Faisal saat menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Forum Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) bertajuk “Peran Stakeholder Dalam Menurunkan Angka Kecelakaan di Provinsi Aceh” yang berlangsung di Aula Ditlantas Polda Aceh, Senin (22/4/2024).
“Kita terus memastikan setiap perusahaan angkutan umum berkomitmen terhadap keamanan dan keselamatan penumpang,” ujarnya saat menyampaikan paparan mengenai evaluasi penyelenggaraan angkutan lebaran tahun 2024.
Berdasarkan hal tersebut, Dishub Aceh menciptakan inovasi monitoring angkutan dengan menggandeng stakeholder terkait sebagai salah satu upaya pengawasan terhadap angkutan umum.
“Nantinya akan ada inovasi monitoring yang akan menampilkan indikator-indikator terhadap perusahaan angkutan umum, hijau bagi PO yang mematuhi peraturan dan mengurus perizinan dan ada indikator merah bagi yang tidak taat peraturan,” ungkapnya.
Dia berharap Forum LLAJ terus berkelanjutan dan bermanfaat dalam upaya menekan angka kecelakaan sehingga masyarakat merasa aman dalam berlalu lintas di jalan raya.
Forum juga dihadiri pakar transportasi dari Universitas Syiah Kuala (USK), Sofyan Shaleh, yang memaparkan bahwa kendaraan telah dirancang sedemikian rupa dengan kapasitas yang telah ditetapkan.
Sehingga, over loading penumpang atau barang dapat mengakibatkan petaka, seperti sistem pengereman bisa blong. Selain itu, kata dia, regulasi dalam sektor transportasi juga perlu dibenahi.
“Jadi di Eropa tidak pernah kita dapatkan over penumpang, beda dengan di daerah kita, satu becak bisa dinaiki 12 orang,” tukas Sofyan disambut gelak tawa peserta rakor.