IndonesiaLineNews-Jakarta-Pelatih tunggal putra Indonesia menekankan kepada para anak asuhnya untuk tetap menjaga kondisi fisik dan mental menjelang Olimpiade 2024 Paris, melalui rangkaian latihan dan sesi khusus yang lebih intens.
“Olimpiade memang merupakan target paling penting tahun ini. Tapi, menuju ke sana, dan setelahnya juga penting karena masih ada turnamen-turnamen lainnya, seperti Thomas Cup,” kata Irwansyah, saat ditemui di Pelatnas PP PBSI, Rabu (27/3).
Lebih lanjut, Irwansyah mengatakan para atletnya seperti juara dan finalis All England Open 2024 Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting, yang memang ditargetkan untuk masuk dalam kualifikasi Olimpiade mendatang, tengah melakukan latihan fisik yang turut dibarengi dengan penggunaan sport science, agar data yang didapatkan akurat, serta porsi latihannya juga berimbang.
“(Latihan) Lebih intens menuju Olimpiade, semua udah diukur dari speed, kekuatan otot, melatih strategi dan teknik, semuanya dibantu juga dari (penggunaan) sport science,” kata Irwansyah.
“Karena, kalau di lapangan main bagus tapi daya tahan otot fisik tidak bagus, maka tidak bisa menunjang penampilan. Apalagi jika dilihat dari pertandingan-pertandingan sebelumnya, semuanya beradu fisik, jadi Jonatan dan Ginting harus kuat di sana,” ujarnya menambahkan.
Dalam waktu dekat, tim elite Indonesia akan bertolak menuju Ningbo, China, untuk bertanding di Kejuaraan Bulu Tangkis Asia (BAC) 2024, pada 9-14 April. Kejuaraan ini merupakan turnamen perebutan poin kualifikasi terakhir menuju Olimpiade Paris.
Selain itu, pada bulan yang sama, skuad putra dan putri juga bakal berkompetisi di kejuaraan beregu Piala Thomas dan Piala Uber, yang juga digelar di Negeri Tirai Bambu.
“Tahun ini ada Olimpiade dan dua kejuaraan penting. Tapi yang penting lagi, mereka tidak kendur (penampilannya), yang penting, ketika Olimpiade, mencapai peak-nya,” kata Irwansyah.
Hal krusial lainnya, lanjut Irwansyah, adalah untuk terus menyalakan kobar motivasi kepada para atletnya agar bisa melangkah jauh di setiap turnamen yang mereka ikuti.
“Motivasinya juga lebih ke latihan, karena latihannya pagi, siang, sore, pasti ada rasa jenuh. Motivasi diberikan supaya tetap bagus terus latihan, terus semangat. Ini juga dibantu oleh semua pihak seperti psikolog, sport science, teknis,” ujar Irwansyah.
“Situasi dan latihan didukung sama tim dan pemain ini, saya yakin dengan disiplin kerja keras itu. Saya yakin (mereka) bisa menjaga diri, dan saya percaya mereka sudah profesional banget,” imbuhnya.