IndonesiaLineNews-Jakarta-Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Lolly Suhenty mengatakan bahwa rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat nasional untuk 33 provinsi yang dilaksanakan sejak Sabtu (9/3) hingga Minggu (17/3) berjalan dengan lancar.
“Ya, catatan dari Bawaslu sejauh ini acara rekapitulasi berjalan dengan cukup baik ya, cukup lancar,” kata Lolly di Gedung KPU RI, Jakarta, Senin.
Lolly menjelaskan rekapitulasi berjalan lancar ketika pihak-pihak yang merasa belum mendapatkan keadilan dalam forum rekapitulasi suara tetap menempuh jalur hukum dengan mengajukan pelanggaran administrasi ke Bawaslu.
“Jadi, ini kan harus diapresiasi sebagai sebuah langkah yang memang harus ditempuh oleh mereka untuk memastikan semua hal yang mereka inginkan itu pada jalur yang tepat,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa saat ini terdapat laporan pelanggaran administrasi yang sedang berproses di Bawaslu.
“Ada beberapa perkara yang kemudian menyampaikan keberatan ditindaklanjuti dengan melakukan pelaporan, baik administrasi yang sifatnya administrasi cepat maupun administrasi biasa. Ini sekarang sedang berproses semua di Bawaslu, termasuk nanti malam kami akan melakukan proses sidang dalam konteks agenda pembuktian, ya, sebagai teradunya adalah KPU RI,” katanya.
Ia menyebut Bawaslu menerima lebih dari satu laporan terkait proses rekapitulasi. Namun demikian, lanjut dia, laporan tersebut ada yang ditangani langsung oleh Bawaslu RI maupun tidak.
“Misalnya, yang terlapor-nya itu di tingkatan KPU Kabupaten/Kota, misalnya, PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan), itu tentu kami harus limpahkan kepada provinsi. Akan tetapi, yang terlapor-nya adalah KPU RI ditangani secara langsung oleh Bawaslu RI,” ujarnya.
Lolly menjelaskan pihaknya telah menerima dua laporan dengan terlapor KPU RI. Sementara itu, jadwal persidangan terdekat mengenai hal tersebut akan dilaksanakan Bawaslu RI pada Senin ini, pukul 21.00 WIB.
Berdasarkan “Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Tingkat Nasional” yang dilakukan KPU RI pada Rabu (28/2) hingga Senin (4/3), pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka meraih 427.871 suara di 128 wilayah Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN).
Pada urutan kedua adalah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan 125.110 suara, dan posisi terakhir yaitu Ganjar Pranowo-Mahfud Md yang mendapatkan 118.385 suara.
Sementara itu, berdasarkan rekapitulasi nasional per Sabtu (9/3) hingga Minggu (17/3) pukul 23.59 WIB, KPU RI telah mengesahkan perolehan suara Pilpres pada 33 provinsi di tingkat nasional.
Ke-33 provinsi tersebut meliputi Daerah Istimewa Yogyakarta, Gorontalo, Kalimantan Tengah, Bali, Lampung, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, DKI Jakarta, dan Kepulauan Riau,
Selanjutnya, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Banten, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, Jawa Timur, Sulawesi Barat, Riau, Papua Barat, dan Sulawesi Utara.
Berikutnya, Bengkulu, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, Aceh, Nusa Tenggara Barat, Papua Selatan, Jambi, Maluku Utara, Sumatera Utara, Sulawesi Tengah, dan Papua Tengah.
Pasangan Prabowo-Gibran meraih 76.886.902 suara di 33 provinsi tersebut. Selanjutnya, Anies-Muhaimin mendapatkan 31.118.204 suara, serta Ganjar-Mahfud meraih 23.461.344 suara.
Pilpres 2024 diikuti tiga pasangan, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar pasangan calon nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka paslon nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. paslon nomor urut 3.
Sesuai dengan Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022, rekapitulasi suara nasional Pemilu 2024 dijadwalkan berlangsung mulai 15 Februari sampai 20 Maret 2024.