IndonesiaLineNews-Malang-Universitas Brawijaya (UB) menambah empat guru besar dalam bidang ilmu berbeda yang akan dikukuhkan di Gedung Samantha Krida kampus setempat pada Sabtu (16/3).
Keempat guru besar yang dikukuhkan tersebut adalah Prof Dr Kadarisman Hidayat sebagai profesor bidang Ilmu Administrasi Pajak, Prof Dr Uun Yanuhar sebagai profesor bidang Ilmu Bioteknologi Lingkungan, Prof Mohammad Muslikh sebagai profesor Ilmu Matematika, dan Prof Dr Aminudin Afandhi sebagai profesor bidang Ilmu Pengendalian Hayati.
Prof Dr Kadarisman di Malang, Jawa Timur, Jumat, mengemukakan masih tingginya penghindaran pajak di Indonesia menjadi salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya tax ratio di Tanah Air.
Ia mengatakan pada Tax Justice News disebutkan bahwa penghindaran pajak tersebut mengakibatkan Indonesia mengalami kerugian sekitar Rp68,7 triliun, dimana 98 persen berasal dari wajib pajak badan, sedangkan sisanya dari wajib pajak orang pribadi.
“Adanya perbedaan kepentingan dan persepsi antara pemerintah dan perusahaan menjadi salah satu faktor yang mendorong dilakukannya penghindaran pajak,” katanya kepada wartawan.
Sementara itu Prof Dr Uun Yanuhar dalam pidato ilmiah pengukuhannya mengemukakan inovasi bioteknologi modern dalam pengendalian lingkungan perairan, khususnya infeksi patogen pada ikan yang diberi nama “Nona Tersipu” yakni inovasi nanovaksin untuk pengendalian virus RNA pada komoditas ikan kerapu.
Ia mengatakan kebaruan dari inovasi tersebut adalah menggunakan framen protein spesifik dari mikroba laut Chlorella vulgaris, dengan sinergi chitosan dan nanopartikel perak.
Keunggulan nanovaksin tersebut, kata dia, selain bersifat biodegradable, biokompatibel, mampu mengikat bahan vaksin dengan baik dan mengantarkannya secara spesifik menuju organ dan sel target dengan cepat.
Selanjutnya Prof Mohamad Muslikh mengemukakan eksistensi titik tetap untuk turunan fungsi menawarkan penyederhanaan analisis kestabilan titik keseimbangan pada sistem dinamik, pertukaran ekonomi murni atau model lainnya yang menggunakan kriteria nilai turunan fungsi di titik tersebut.
Sedangkan Prof Dr Aminudin Afandhi merumuskan konsep produksi konida Jamur Patogen Serangga (JPS) mandiri berkelanjutan untuk mengurangi populasi hama secara alami.”Galengan (pematang) sebagai layanan lingkungan secara mandiri dan berkelanjutan berpotensi melakukan produksi konidia dan mendukung ledakan JPS di sawah,” katanya.
Dengan dikukuhkannya empat guru besar tersebut, UB 219 profesor aktif dan 383 profesor yang telah dihasilkan kampus tersebut.