Wakil Direktur Keuangan dan Umum RSKD Duren Sawit, Helmi mengatakan, layanan bagi warga binaan sosial panti meliputi pasien gangguan jiwa dan non-gangguan jiwa.
“Saat terjadi pandemi COVID-19, RSKD Duren Sawit juga menjadi rumah sakit rujukan,” ujarnya, saat Rapat Monitoring dan Evaluasi Standar Pelayanan Kesehatan di RSKD Duren Sawit, Jumat (8/3).
Helmi menjelaskan, memasuki usia ke-22 tahun, RSKD Duren Sawit juga terus berkomitmen meningkatan kualitas pelayanan. Salah satunya, melalui pengembangan gedung baru empat lantai.
“Targetnya, pembanguan selesai dalam waktu delapan bulan,” terangnya.
Menurutnya, saat ini juga sedang dibangun akses jalur evakuasi dari gedung lama ke gedung baru. Sehingga, ketika ada bencana, jalur evakuasi sudah tersedia dan bisa dimanfaatkan untuk penyelamatan.
“Rumah sakit ini bukan hanya melayani warga Jakarta. Namun, dari daerah sekitar Jakarta juga tetap dilayani dengan baik,” ungkapnya.
Sementara, Wakil Direktur Pelayanan RSKD Duren Sawit, Opy Dyah Paramita, menambahkan, upaya peningkatan layanan juga dikakukan dengan menyiapkan Poliklinik dan ruang tunggu pelayanan khusus rujukan dari 22 panti sosial.
“Kami menyiagakan dokter spesialis gangguan jiwa dan dokter umum yang setiap harinya. Sejak pertengahan tahun 2023 hingga Februari 2024 ada sekitar 200 pasien rujukan dari 22 panti sosial ke RSKD Duren Sawit,” bebernya.
Ia menambahkan, RSKD Duren Sawit memberikan pelayanan optimal kepada semua masyarakat, tidak terkecuali warga binaan sosial dari panti.
“Kami sanggup menyelenggarakan pelayanan sesuai standar yang telah ditetapkan,” ucapnya.
RSKD Duren Sawit, Opy memaparkan, memberikan delapan jenis layanan rawat jalan pasien gangguan jiwa dan 19 layanan non-rawat jalan pasien non-gangguan jiwa.
“Layanan itu antara lain, rawat jalan gangguan belajar, rawat jalan gangguan jiwa anak dan remaja, medical check up, rawat jalan gangguan jiwa dewasa, antidemensia, penyakit dalam hingga bedah umum,” tandasnya.
Untuk diketahui, RSKD Duren Sawit berdiri sejak 19 Juni 2002 dan diresmikan langsung Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso.
Ruang rawat inap dari semula hanya memiliki 122 tempat tidur, saat ini sudah mencapai 480 tempat tidur. Sebanyak 40 persen kapasitas dialokasikan untuk pasien non-gangguan jiwa.
Menariknya, jika warga yang akan berobat ke RSKD Duren Sawit tidak memiliki kartu BPJS Kesehatan maka cukup menunjukkan KTP, KK maupun identitas lainnya.
Adapun total jumlah pegawainya saat ini mencapai 817 orang meliputi tenaga medis dan non-medis.