IndonesiaLineNews-Jakarta-Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengajak partai-partai pengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) menggulirkan hak angket atau interpelasi di DPR untuk mendalami dugaan kecurangan Pilpres 2024.
Ganjar mengaku telah mengusulkan wacana hak angket kepada partai pengusungnya di DPR seperti PDIP dan PPP. Namun, usulan itu harus mendapat banyak dukungan partai lain agar memenuhi syarat lebih dari 50 persen anggota dewan.
“Makanya kita harus membuka pintu komunikasi dengan partai pendukung Anies-Muhaimin,” kata Ganjar dikutip dari keterangan tertulis TPN Ganjar-Mahfud, Senin
Mantan gubernur Jawa Tengah itu menilai dugaan kecurangan Pemilu dan Pilpres 2024 harus disikapi dengan serius. DPR, menurut dia, harus meminta penjelasan KPU selaku penyelenggara pemilu.
“Jika DPR tak siap dengan hak angket, saya mendorong penggunaan hak interpelasi DPR untuk mengkritisi kecurangan pada Pilpres 2024,” kata dia.
Ganjar mengaku telah menyampaikan usulan itu kepada PDIP dan PPP dalam rapat internal 15 Februari lalu.
Pada kesempatan itu, Ganjar juga membeberkan ribuan pesan yang masuk dari relawan dan masyarakat berupa foto, dokumen, atau video atas berbagai dugaan kecurangan yang terjadi di Pilpres 2024.
Dia menilai ketelanjangan dugaan kecurangan Pilpres 2024 tak bisa didiamkan, terlepas apapun kepentingan politik dan dukungan pada paslon tertentu. Ganjar karenanya mendorong anggota dewan memanggil para penyelenggara Pemilu untuk diminta pertanggungjawaban.
“Kalau ketelanjangan dugaan kecurangan didiamkan, maka fungsi kontrol enggak ada. Yang begini ini mesti diselidiki, dibikin pansus, minimum DPR sidang, panggil, uji petik lapangan,” ungkap Ganjar.
Co-captain Timnas AMIN, Sudirman Said berharap ada pertemuan antara para ketum parpol koalisi Anies dan Ganjar.
“Pada high level dalam partai kita harap semua pimpinan partai bertemu mudah-mudahan. Mudah-mudahan benar terjadi pertemuan formal baik partai yang ada di paslon 03 dan 01,” kata Sudirman di Sekretariat Perubahan, Jalan Brawijaya 10, Jakarta, Senin (19/2).
Sudirman mengatakan Timnas AMIN memang tengah menjalin komunikasi dengan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud. Komunikasi itu dilakukan guna menyelamatkan demokrasi yang saat ini diperjuangkan.
“Tentu ini tentang kedaulatan masing-masing partai dan tidak boleh ada yang dilompati. Jadi pengkondisian penting, sharing tujuan penting. Kemudian bertukar pikiran tentang strategi penting juga dilakukan. Itu yang sedang berlangsung sekarang dengan forum-forum informal dan perlu timing yang tepat,” jelasnya.
“Sampai saat ini saya optimis bahwa pandangan atau niat untuk menjaga demokrasi masih kuat di kedua paslon dan tim. Insyallah akan jadi pondasi kuat untuk kita jalan bersama,” ucapnya.
Sebelumnya, Timnas AMIN membuka diri bekerja sama dengan TPN Ganjar-Mahfud untuk mengusut kecurangan di Pilpres 2024.
“Kami membuka diri. Kita punya kepentingan yang sama untuk tegakkan hukum dan demokrasi, kita buka diri untuk itu,” kata Ketua Tim Hukum Timnas AMIN Ari Yusuf Amir di Jalan Brawijaya.
Ari mengungkapkan Tim Hukum AMIN sudah berkomunikasi dan bertemu dengan Tim Hukum TPN Ganjar-Mahfud.
Namun, ia tak mengungkapkan topik pembahasan pada pertemuan tersebut. Ia pun memastikan akan ada tindak lanjut dari pertemuan yang sudah berlangsung itu.