Sesekali senyum dan tawa lepas para peserta terlihat di sela-sela pelatihan. Pemandangan ini tampak dalam hari pertama program pelatihan seni tari Betawi yang digelar Suku Dinas (Sudin) Kebudayaan Jakarta Barat. Rencananya pelatihan akan berlangsung 19 Februari – 1 Maret 2024 dengan menghadirkan dua pelatih tari dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
“Untuk tarian yang diajarkan, yaitu tari yapong, lenggang nyai, nandak nganjen dan lainnya,” ujar Sri Kusumawati, Plt Kepala Sudin Kebudayaan Jakarta Barat, Senin (19/2).
Dikatakan Sri, pelatihan seni tari Betawi di Jakarta Barat diwujudkan sebagai suatu wadah untuk para generasi muda agar selalu cinta terhadap budaya Betawi. Hal ini sejalan dengan visi dan misi Sudin Kebudayaan Jakarta Barat dalam mendukung dan melestarikan budaya Betawi di era moderen seperti saat ini.
“Melalui pelatihan ini diharapkan dapat menyalurkan bakat dan minat para peserta dalam kegiatan kesenian, khususnya seni budaya Betawi sekaligus juga dalam rangka melestarikan dan menjaga budaya Betawi,” katanya.
Hana Pratiwi (21), warga RW 06, Kelurahan Cengkareng Timur, Kecamatan Cengkareng, mengaku bangga dan senang bisa mengikuti pelatihan seni tari Betawi yang digelar Sudin Kebudayaan Jakarta Barat.
“Saya memang suka seni tari makanya saya daftar untuk ikut pelatihan. Kegiatan ini sangat positif buat generasi muda demi pelestarian budaya Betawi,” tandas Hana yang juga berstatus sebagai mahasiswi ini.