Menjadikan Aceh Destinasi Investasi

IndonesiaLineNews-Banda Aceh-Investasi merupakan salah satu isu strategis nasional maupun di daerah. Investasi diproyeksikan menjadi salah satu motor penggerak ekonomi Indonesia. Keberadaan dan kehadiran investasi mendorong terciptanya lapangan pekerjaan sehingga bisa meningkatkan pendapatan masyarakat, mendorong daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi. Keterlibatan swasta (investor) sangat penting sebagai mitra kerja pemda mendorong peningkatan ekonomi daerah.

Mendatangkan investasi merupakan tantangan tersendiri bagi daerah dan ini seharusnya membuat kita semua menyadari investasi tidak hanya menjadi sumber tumpuan ekonomi nasional namun juga daerah sekaligus mengurangi ketergantungan daerah terhadap anggaran pemerintah pusat. Kita perlu merenung, introspeksi dan melihat apakah kita sudah menyiapkan diri dan berkolaborasi serta siap bersaing dengan daerah lain dalam mendatangkan investasi. Sebagaimana yang disampaikan oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM, dalam Webinar The Most Prestigous Economic Forum in Aceh (Serambi Indonesia, 25/01/2023), bahwa Aceh masih menghadapi beberapa tantangan dalam hal investasi. Bahlil juga memandang ini menjadi pekerjaan bersama terutama untuk mendongkrak masuknya investasi di Aceh.

Pemerintah daerah harus focus bekerja dalam meningkatkan realisasi investasinya, misalnya terkait anggaran urusan investasi, World Association of Investment Promotion Agency/WAIPA (2018) pernah melakukan survey anggaran terkait urusan investasi di berbagai negara,  porsi anggaran urusan investasi paling banyak terpakai untuk image building 36%, fasilitasi investasi 20%, layanan aftercare 10%, advokasi 8% dan lainnya 26%. Focus penggunaan anggaran bisa disesuaikan dengan focus daerah, jika dirasa persepsi terhadap daerah masih rendah maka kegiatan promosi dapat dijadikan prioritas. Tentunya anggarannya harus dipastikan penggunaannya secara efektif, efisien dan dapat dipertanggungjawabkan sebagai salah satu bentuk komitmen keuangan daerah.

Keterlibatan masyarakat juga sangat penting. Umumnya ‘pertanyaan’ masyarakat yang sering muncul adalah terkait lamanya realisasi investasi. Banyak yang tidak menyadari dan belum memahami bahwa proses realisasi investasi memerlukan waktu, proses dan tentunya biaya. Investor pada umumnya membutuhkan waktu minimal 3 tahun untuk memutuskan melakukan investasi di sebuah lokasi. Ini baru waktu yang digunakan untuk memutuskan, belum lagi periode waktu untuk memulai realisasi investasinya, apalagi realisasi investasi sector minyak, gas dan pertambangan yang memerlukan tahapan dan waktu yang relative lebih lama lagi.

Kemudian apakah Pemda sudah memiliki strategi mendatangkan investasi? Atau strateginya konvensional dan tanpa arah? Strategi memiliki peranan yang penting. Pemda perlu memastikan strateginya terencana, terukur dan terarah, misalnya bagaimana daerah bisa memiliki daya saing strategis dan bagaimana strategi bersaing dengan daerah lain dalam menarik investasi atau bagaimana strategi mendorong banyaknya project investasi yang clean and clear dan siap ditawarkan kepada investor. Kombinasi antara promosi investasi dan fasilitasi investasi bisa menjadi strategi menjaring investasi sekaligus meningkatkan kualitas iklim investasi.

Metode promosi modern salah satunya dilakukan secara targeted dan terencana dengan menyasar investor  dan negara tertentu yang prospektif dan potensial demi efisiensi anggaran dan efektifitas promosi dengan melihat saluran komunikasi promosi yang paling efektif. Intinya untuk memastikan bahwa sumber daya  yang ada dapat disalurkan ke kegiatan promosi yang paling menjanjikan. Pentargetan telah terbukti memberikan hasil yang lebih baik terhadap kualitas dan kuantitas aliran investasi yang masuk. Contoh komunikasi langsung yang paling efektif adalah bertemu langsung memaparkan potensi investasi daerah dengan para corporate executive (calon investor). Metode ini memerlukan peran aktif Lembaga Promosi serta ‘sistem jemput bola’.  Digitalisasi menjadi salah satu keywords dalam menarik investasi, misalnya media social dan website. Website merupakan saluran komunikasi informasi online paling efektif (nomor 1) bagi promosi investasi dan menjadi digital representative daerah dalam menawarkan potensi investasinya. Website juga berperan sebagai instrumen penting dari promosi investasi, metode hemat biaya untuk menawarkan informasi terkini yang menampilkan materi promosi investasi daerah dengan data akurat yang uptodate dikemas secara menarik kepada siapa pun. Selain itu, kunjungan ke website seringkali merupakan interaksi pertama calon investor untuk mendapatkan persepsi tentang lokasi dimana mereka ingin berinvestasi.

Selain Promosi yang efektif dan efisien, fasilitasi investasi juga tidak kalah penting untuk menghadirkan dan menciptakan ease of doing business di daerah. Kepastian aturan hukum dan regulasi kemudahan berinvestasi merupakan hal mendasar bagi investor. Kehadiran dan fungsi fasilitasi investasi mencakup semua kebijakan dan tindakan yang tujuannya mempermudah investor untuk membangun, mengoperasikan dan memperluas investasinya, sebagai contoh melakukan  transparansi aturan dan informasi, memperlancar dan mempercepat prosedur dan persyaratan administrasi, penggunaan teknologi digital, layanan bantuan dan konsultasi bagi investor serta kemudahan factor pendukung investasi lainnya. Ini sudah sejalan dengan arahan Presiden selama ini untuk jangan mempersulit investasi dan menjaga kepercayaan investor serta mempersingkat proses perizinan. Pemda bersama satuan kerjanya harus memahami kebutuhan investor dan terus berupaya menjalin hubungan yang saling menguntungkan dengan menyediakan berbagai layanan investasi yang relevan dan yang paling penting harus mampu beradaptasi dan responsive dengan kebutuhan investor.

Masyarakat juga bisa terlibat aktif dalam urusan investasi misalnya dengan mengusulkan jenis investasi yang diperlukan dan sesuai bagi daerahnya. Pemda perlu melakukan pendekatan kepada masyarakat menerangkan manfaat kehadiran investasi bagi masyarakat dan daerahnya. Mengajak masyarakat berpartisipasi aktif dalam menarik investasi, bersama-sama membangun citra positif daerah sebagai daerah ramah investasi. Ini juga merupakan bagian dari advokasi investasi kepada masyarakat. Selanjutnya pihak keamanan turut berperan penting menjamin keamanan dan kenyamanan dalam berinvestasi misalnya berkolaborasi dengan pemda dalam melakukan kegiatan-kegiatan persuasive dan preventif untuk menjaga iklim investasi daerah. Pihak perbankan juga berpartisipasi memberikan layanan dan fasilitas yang membuat investor mudah berinvestasi.

Sebagai penutup, kita semua harus memiliki tujuan dan menunjukkan komitmen yang sama mewujudkan aceh sebagai daerah destinasi investasi. Mari kita berikan sinyal positif kepada investor dan siapapun untuk berinvestasi dan berbisnis di Aceh serta tetap optimis menjadikan Aceh salah satu destinasi investasi  di Indonesia yang patut dipertimbangkan oleh para Investor.