IndonesiaLineNews-Jakarta-Ratusan lampion berwarna khas merah dengan bahan kertas, tergantung menghiasi area Masjid Tjia Kang Ho di Jalan H. Soleh RT 02/07 Kelurahan Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Lampion yang dipasang dengan cara ditopang menggunakan bambu setinggi sekitar enam hingga tujuh meter, terjejer mulai dari Jalan Tipar Raya dan Jalan H. Soleh, akses menuju masjid yang dibangun dengan model kelenteng ini.
Menurut Ketua DKM Masjid Tjia Kang Ho, Muhamad Wildan Hakiki, pemasangan lampion ini merupakan tradisi yang biasa dilakukan setiap tahun, jelang Tahun Baru Imlek.
“Pemasangan lampion dilakukan sejak sepekan lalu. Ini merupakan tradisi yang biasa saya lakukan jelang Imlek,” kata Wildan, Rabu (7/2).
Diungkapkan Wildan, pemasangan lampion ini untuk melestarikan budaya leluhurnya yang merupakan warga keturunan etnis Tionghoa beragama muslim. Tjia Kang Ho, jelas Wildan, adalah nama kakeknya yang setelah memeluk Islam berubah menjadi Abdul Soleh.
“Pemasangan melibatkan pengurus RT, karang taruna dan warga sekitar. Saat ini sudah terpasang 100 lampion,” tuturnya.
Rencananya, masih banyak lagi lampion akan dipasang sampai ke simpang Jalan Raya Lapangan Tembak.
“Ini untuk saling toleransi, menjaga warisan budaya kakek nenek kami,” imbuhnya.
Sementara, Ketua RT 02/07 Pekayon, Yoyong Suwandi menambahkan, di wilayahnya memang masih banyak etnis Tionghoa dan semua hidup dalam kerukunan.
Menurutnya, warga merespon positif pemasangan lampion tersebut karena warganya banyak berasal dari etnis Tionghoa dan mereka juga banyak mualaf.
“Harapannya, masyarakat tetap guyub saling menjaga kerukunan umat beragama,” tandasnya