Ini Hasil Survei Baseline Cuci Tangan Pakai Sabun di Dua Kelurahan di Jakpus

IndonesiaLineNews-Jakarta-United States Agency for International Development (USAID) melalui Program Indonesia Urban Resilient Water Sanitation and Hygiene (IUWASH) Tangguh mengumumkan hasil survei Baseline Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) yang telah digelar di dua Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru dan Kelurahan Harapan Mulya, Kecamatan Kemayoran.

Specialist Behavior Change and Gender Equality Inovation USAID IUWASH Tangguh, Isep Saefudin mengatakan, pihaknya bersama Dinas Kesehatan DKI Jakarta hari ini melaksanakan diseminasi hasil survei Baseline CTPS yang telah digelar di dua keluraahan yang telah dilaksanakan pada Februari 2023.

“Kami melibatkan sebanyak 378 warga yang merupakan perwakilan setiap RT dari dua lokasi kelurahan, Jakarta Pusat ini menjadi responden dalam survei CTPS,” ujar Isep Saefudin, Kamis (18/1).

Ia mengungkapkan, hasil survei CTPS yang disampaikan di antaranya di atas 90 persen responden di kedua kelurahan telah memiliki sarana cuci tangan yang memadai di sekitar rumah.

Kemudian sekitar 95 persen responden memahami seputar waktu yang tepat untuk mencuci tangan menggunakan air dan sabun.

“Pekerjaan Rumah (PR) ke depan bagaimana ini menjadi gerakan bersama, tidak semata – mata warga yang disurvei, tapi seluruh warga di Jakarta,” ungkapnya.

Dari hasil survei ini, lanjut Isep, salah satu tugas besar yang harus disosialisasikan kepada warga yakni enam langkah mencuci tangan pakai sabun agar terhindar dari penyakit diare.

“Sebagian besar warga suudah terbiasa mencuci tangan pakai sabun tidak mengena ke bagian kuku dan sela jari sehingga upaya ini harus ditingkatkan agar warga lebih mudah memahami dan mengetahui CTPS secara tepat,” paparnya.

Ia berharap, sosialisasi enam langkah mencuci tangan memakai sabun yang benar dilakukan secara massif  di berbagai kegiatan warga.

“Kami optimistis penyebarluasan informasi enam langkah mencuci tangan pakai sabun yang benar secara massif dilakukan akan meningkatkan pemahaman di masyarakat,” paparnya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia menuturkan, hasil survei CTPS sangat bagus dan menjadi bahan kajian untuk meningkatkan perilaku hidup sehat untuk mengurangi penularan penyakit melalui saluran pencernaan.

“Kami berharap hasil survei ini dapat dijadikan acuan untuk menyusun modul atau strategi dalam upaya perubahan perilaku dan membangun akses air bersih bagi warga Jakarta,” tandasnya.