Masyarakat dari dalam maupun luar Jakarta terus berdatangan ke lokasi sejak sore hingga malam membuat ruas jalan tersebut berubah menjadi lautan manusia.
“Keren banget acara Malam Muda Mudi di HI, lighting-nya mantap, penuh pertunjukan dan live musik. Memanjakan masyarakatnya tidak tanggung-tanggung. Benar-benar memberikan pengalaman pergantian tahun yang berkesan,” ungkap Haryanto (32), warga Pasar Minggu.
Anto mengapresiasi Pemprov DKI Jakarta yang bukan hanya memanjakan masyarakat dengan kemegahan pertunjukan tapi juga membuat nyaman pengunjung dengan menyediakan semua fasilitas mulai dari toilet portable, petugas medis dan ambulans yang siaga.
“Dan semua petugas terlibat, semua siap siaga melayani masyarakat,” ucap Anto.
Bukan hanya apresiasi, berbagai harapan juga datang dari warga yang hadir menyaksikan Malam Muda Mudi. Desyana (35) warga Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan menyampaikan harapannya agar Jakarta tetap bisa jadi tempat berkarya dan mencari rezeki bagi banyak orang serta berkontribusi pada perekonomian negara.
“Semoga di tahun 2024, walaupun sudah bukan ibu kota lagi, Jakarta tetap menjadi tempat berbagi kesempatan dan berkembang secara individu. Menjadi daerah yang kondusif bagi warganya. Termasuk kondusif untuk menerima isu kesehatan mental dengan lebih bijak,” ungkap wanita yang berprofesi sebagai psikolog ini.
Dia juga berharap transportasi massal di Jakarta semakin maju dan mampu mendorong masyarakat untuk beralih moda transportasi sehingga dapat mengurangi polusi dan kemacetan.
“Semakin menggandeng banyak orang untuk mengkampanyekan ayo naik transportasi umum. Supaya kemacetan berkurang, supaya polusi berkurang juga. Saya juga berharap taman kota semakin banyak di Jakarta,” kata Ana.
Harapan lainnya untuk Jakarta datang dari Dadang (33), warga Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan. Setelah ibu kota pindah, tentunya kemacetan sebagai masalah klasik Jakarta diharapkan berkurang, bahkan menghilang seiring berkurangnya aktivitas pemerintahan pusat.
Selain itu, stabilitas ekonomi terjaga dengan bertumbuhnya pusat-pusat bisnis baru di Jakarta dan sekitarnya, sehingga tingkat penghasilan warganya bertambah.
“Stabilitas politik juga semakin membaik seiring dengan berpindahnya pusat pemerintahan ke IKN. Selain itu diharapkan indeks risiko bencana Jakarta mengalami penurunan secara signifikan,” tandas Dadang.