Debat capres dan cawapres yang berlangsung semalam tanggal 12 Desember 2023 merupakan debat awal yang rencananya akan berlangsung sebanyak 3 (tiga) kali sesuai dengan perencanaan dan jadwal dari KPU Republik Indonesia.
Pada debat semalam mengangkat tema ‘Hukum, HAM, Pemerintahan, Pemberantasan Korupsi, dan Penguatan Demokrasi’, ketiga paslon menyampaikan pemaparan visi dan misi singkat kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dari ketiga paslon.
Dari pengamatan debat semalam dari ketiga paslon, mulai dari penampilan, kekompakan, visi dan misi, penguasaan materi, kemampuan dan pemahaman dalam menjawab pertanyaan dan tanggapan maka secara keseluruhan kalau di beri penilaian maka kedua paslon mendapat nilai rata-rata sebagai berikut :
– Anies bila dirata-ratakan mendapat nilai 9
– Prabowo bila dirata-ratakan mendapat nilai 5
– Ganjar bila dirata-ratakan mendapat nilai 8
Untuk lebih jelas mari kita simak secara ringkas bagaimana ketiga capres semalam :
- Penampilan
Anies 9
Prabowo 6
Ganjar 8
Pakaian yang dikenakan Anies semalam merupakan busana semi formal karena terdiri dari kemeja sekaligus setelan jas, tanpa dasi dan ada aksen singkatan AMIN di saku jas Anies. Penampilan Anies terlihat sangat rapi dan elegan sehingga keliatan lebih berwibawa dari semua calon. Untuk ini Anies sangat pantas mendapatkan nilai 9.
Hal berbeda terlihat pada gaya busana yang dipakai capres Prabowo Subianto. Pada debat kali ini, Prabowo memilih padanan kemeja tailored shirt semi formal berwarna biru muda dan celana panjang hitam, penampilan prabowo ini terkesan kurang rapi dan kurang menarik, sehingga hanya layak diberi nilai 6 untuk penampilan.
Capres ketiga Ganjar Pranowo mengenakan kemeja putih dan celana hitam, pada baju Ganjar ada aksen grafiti dan doodles (corat-coret) bergambar tiga jari, penampilan ganjar ini keliatan cukup rapi dan santai. Jadi pantas mendapat nilai 8
- Visi dan Misi
Anies 9
Prabowo 5
Ganjar 8
Anies dalam visi misnya menyampaikan bahwa negara hukum menempatkan hukum sebagai rujukan utama untuk memastikan hadir rasa keadilan, memberikan kebermanfaatan, dan memberikan kepastian kepada semua. Ini harus dipegang teguh oleh pemegang kekuasaan, baik yang di puncak dan seluruh jajaran.
Tapi apa yang terjadi? Banyak aturan ditekuk sesuai dengan kepentingan yang sedang memegang kekuasaan. Apakah ini akan diteruskan? Tidak, ini harus diubah, ini harus dikembalikan. Kemudian kita menyaksikan betapa pada hari-hari ini tatanan ketika kita menyelenggarakan pemerintahan sering tidak sesuai dengan prinsip-prinsip hukum yang kita pegang. Karena itulah kami melihat perubahan ini harus kita kembalikan.
Negara ini adalah negara hukum, bukan negara kekuasaan. Dalam negara hukum, kekuasaan diatur oleh hukum. Dalam negara kekuasaan, hukum diatur oleh penguasa dan hukum dalam kenyataannya, dia bengkok. Dia tajam ke bawah, dia tumpul ke atas, kondisi ini tidak boleh didiamkan, tidak boleh dibiarkan dan harus berubah. Karena itu kita mendorong perubahan. Mengembalikan hukum, menjadi tegak kepada semuanya.
Dan bila kita saksikan hari ini ada satu orang milenial bisa menjadi calon wakil presiden. Tetapi ada ribuan milenial, generasi Z, yang peduli pada anak-anak bangsa, yang peduli pada mereka yang termarjinalkan, ketika mereka mengungkapkan pendapat, ketika mereka mengkritik pemerintah, justru mereka sering dihadapi dengan kekerasan, dihadapi dengan benturan dan bahkan gas air mata. Apakah kondisi ini akan dibiarkan? Tidak, kita harus lakukan perubahan.
Oleh karena itu, kami memperhatikan ini sebagai halal yang mendasar. Yang tidak kalah penting, ini kedua nih. Kita menyaksikan pada saat ini ada peristiwa seperti peristiwa Ibu Mega. Ibu Mega Suryani Dewi, seorang ibu rumah tangga yang mengalami kekerasan rumah tangga, lapor pada negara tidak diperhatikan. Dan dia meninggal, korban kekerasan. Apakah akan dibiarkan? Tidak, ini harus diubah.
Dan tidak kalah penting, hadir bersama saya di sini, ayahnya Harun Al Rasyid. Harun Al Rasyid adalah anak yang meninggal, pendukung Pak Prabowo di Pilpres 2019 yang menuntut keadilan pada saat itu. Protes hasil pemilu, apa yang terjadi? Dia tewas, sampai dengan hari ini tidak ada kejelasan, apakah ini akan dibiarkan? Tidak.
Karena itu, kami mendedikasikan diri. Hadir untuk memberikan komitmen bahwa dari puncak sampai ke bawah kami akan tegakkan hukum pada siapa saja. Kami kembalikan marwah kehidupan bernegara yang menempatkan hukum sebagai tempat yang paling tinggi. Dan ketentuan itu berlaku pada semua, termasuk ketika menyangkut urusan ASN, menyangkut urusan TNI dan Polri.
Visi dan Misi Anies ini sangat terstruktur dengan baik dan sesuai dengan kondisi yang terjadi sekarang dan solusi perubahan yang ditawarkan sangat relevan dengan kebutuhan rakyat dan negara untuk itu sangat pantas diberi nilai “9.5”.
Prabowo dalam visi misnya menyampaikan
“Kami menempatkan hukum HAM perbaikan pelayanan pemerintahan pemberantasan korupsi perlindungan terhadap semua kelompok di masyarakat sebagai sesuatu yang sangat penting.
Karena itu dalam visi misi kita, hal-hal ini ditaruh di paling atas. Kita sadar dan saya sadar sejak muda saya telah mengangkat sumpah untuk membela Pancasila dan Undang-Undang Dasar 45.
Republik itu harus didasarkan atas hukum dan kedaulatan rakyat. Itulah perjuangan saya selama ini dan saya pertaruhkan nyawa saya, jiwa saya untuk membela demokrasi hukum dan HAM kita.
Faham kita. Mengerti masih banyak kekurangan, tetapi kita harus bersyukur di tengah dunia yang penuh tantangan ketidakpastian dimana terjadi perang dimana-mana, dimana negara-negara begitu banyak yang terjadi perang saudara, kerusuhan.
Indonesia masih aman Indonesia masih damai. Indonesia masih terkendali. Harga-harga masih terkendali, ekonomi untuk rakyat kita masih aman. Karena apa? Karena kepemimpinan. Karena apa? Karena management negara yang berhasil.
Saudara-saudara, apakah di tengah 80 juta rakyat masa tidak ada kekurangan? Tetapi kita harus arif. Kita harus dewasa dan kita tidak boleh munafik.
Pemimpin itu Ing Ngarso Sung Tulodo. Harus memberi contoh, saudara-saudara sekalian. Prabowo-Gibran kita akan perbaiki yang harus diperbaiki. Kita akan tegakkan.
Nampak sekali kalau visi dan misi dari prabowo ini mengambang dan kurang jelas arahnya sehingga sangat pantas kalua Prabowo hanya diberi nilai “5” dalam hal ini.
Ganjar dalam visi misinya menyampaikan Kita negara majemuk. Kita negara ratusan kelompok etnis berbagai agama besar. Pemimpin harus sejuk. Pemimpin harus dewasa.”
Di Merauke, kami menemukan pendeta namanya Pak Leo. Dia harus menolong seorang ibu ingin melahirkan, karena tidak adanya fasilitas kesehatan, dan beliau belajar dari Youtube, sesuatu hak kesehatan yang tidak bisa didapat. Maka kita sampaikan kepada pendeta Leo, kami akan bangunkan itu dan kami akan kerahkan seluruh Indonesia , bahwa satu desa, satu puskesmas atau posko dengan satu nakes yang ada.
Pak Mahfud juga menyampaikan kepada para guru yang ada di Aceh, di Sabang sana. Ada juga guru agama di sana kita ingin membangun Indonesia yang hebat dengan SDM yang unggul, tapi apakah kita sudah memperhatikan mereka? perhatian itu mesti diberikan, dan itulah di sana kita memperhatikan nasib para guru termasuk guru agama. Insentif kepada mereka kita berikan agar mereka bisa mengajarkan budi pekerti yang luhur dengan moderasi agama yang ada.
Bapak Ibu cerita ini belum cukup, saya berjalan ke NTT, kami ketemu dengan masyarakat yang ada di sana. Pak Ganjar, kenapa kami anak muda tidak mudah mendapatkan akses pekerjaan padahal itu hak kami? Kenapa kemudian kami mendapatkan kesulitan untuk akses internet padahal kami butuh belajar, tidak sama dengan yang di Jawa? Catatan inilah yang mendorong pikiran kami, internet gratis untuk para siswa yang sedang bersekolah agar mereka punya kesamaan dengan kita semua yang ada di Jawa ini.
Tapi bapak Ibu, saya mendengar ketika demokratisasi mesti berjalan dan demokrasi mesti kita jaga bersama. Ada Ibu Sinta yang ketika menyampaikan pendapat harus berusaha dengan aparat keamanan. Ada Melki Ketua BEM yang kemudian ibunya harus diperiksa. Maka yang seperti ini harus usai, dan mereka bisa mendapatkan kebaikan-kebaikan kalau government terjadi.
Maka yang ada di Kalimantan kami temukan, masyarakat Dayak, mereka suku-suku yang ada, libatkan dong kami agar kami bisa mendapatkan akses yang sama. Semua ini bisa berjalan kalau kemudian pemerintahnya bersih. Pemerintah hanya bisa akomodatif dan kita sikat korupsi itu tidak dengan kata-kata, dengan keseriusan.
kalau menyimak visi dan misi Ganjar sudah cukup bagus Cuma kelemahannya yang kurang terstruktur dan solusinya yang belum maksimal jadi cukup pantas kalua visi dan misi ganjar diberi nilai “8”
Penguasaan Materi Debat
Anies 9
Prabowo 4
Ganjar 8
Pada penguasaan materi debat ketiga calon ini Nampak jelas kalua Prabowo tidak menguasai materi debat beda dengan Anies dan Ganjar yang menguasai materi debat.
Prabowo menunjukkan sikap emosi dan marah saat ditanya Anies Baswedan tentang putusan Mahkamah Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK).
Sebagai informasi, putusan MKMK menyatakan jika Anwar Usman sebagai Ketua Majelis terbukti melakukan pelanggaran etika berat dalam putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 90/PUU-XXI/2023.
ketika Anies menanyakan perihal perasaannya terhadap putusan MK. Beliau mengatakan ‘Mas Anies… Mas Anies..’ juga dengan respon suara ke Ganjar ‘come on mas Ganjar’ kemudian ‘sorry ye.. sorry ye..’ hal ini mengindikasikan keterlibatan emosi kemarahan yang dalam.
Bukan hanya sikap emosi dan marah, Prabowo juga memperlihatkan ekspresi kecemasan saat Ganjar Pranowo bertanya soal kasus pelanggaran HAM berat, peristiwa 1965, penembakan misterius, peristiwa Talangsari Lampung 1989,1998, penghilangan paksa, hingga peristiwa Wamena.
“Dalam konteks pertanyaan yang disampaikan Ganjar Pranowo mengenai pelanggaran HAM, walaupun secara verbal ditanggapi Prabowo dengan santai dan taktis, namun bahasa non verbalnya mengungkapkan kecemasan, terlihat ia mengusap wajah dengan tissue.
Beda dengan Anies yang ketika di tanya sangat bagus dalam menjawab dan jawabannya juga didasar dengan fakta dan alasan logis yang dapat diterima oleh masyarakat. demikian juga dengan ganjar ketika ditanya cukup menguasai materi saat menjawabnya walaupun ada yang tidak terstruktur dengan baik.
Jadi sangat pantas kalua dalam hal ini Prabowo hanya dapat nilai “4” kemudian Ganjar nilai “8” serta Anies nilai “9”.
Kemampuan dan Pemahaman Dalam Menjawab Pertanyaan dan Tanggapan
Anies 9
Prabowo 5
Ganjar 8
Pada kemampuan dan pemahaman dalam menjawab pertanyaan hanya Anies dan Ganjar yang tampil baik, keduanya cukup menguasai materi hukum, HAM, Pemerintahan, Pemberantasan Korupsi, dan Penguatan Demokrasi yang diperdebatkan sedangkan Prabowo tidak menguasai materi debat malah pada beberapa pertanyaan dan pernyataan sepertinya Prabowo kurang memahami sehingga jawabannya dan pernyataannya jadi tidak singkron dengan materi.
Dalam hal ini baik ganjar maupun Anies tampil baik Cuma Anies sedikit lebih unggul karena jawaban dan pernyataannya lebih terperinci, terstruktur dengan data yang mendukung.
Untuk itu dalam kemampuan dan pemahaman dalam menjawab pertanyaan dan tanggapan sangat pantas kalua Anies diberi nilai “9” kemudian ganjar diberi nilai “8” serta prabowo hanya mendapat nilai “5”.
Andi Amien Assegaf