Plt. Kepala Dinas Sosial Aceh, Devi Riansyah, A.KS, M.Si menyebutkan, layanan tersebut merupakan bagian dari kontribusi Dinsos Aceh dalam rangka menyukseskan event 5 tahunan PKA yang ke 8 oleh Pemerintah Aceh.
Bantuan konsultasi itu guna memudahkan masyarakat mengetahui sejauh mana proses pendataan yang telah diikuti dan tahapan terkini pada saat mendaftar sebagai peserta data DTKS. Dimana warga bisa mengetahui status kepesertaanya dalam kategori penerima bansos.
Pengecekan DTKS nantinya dibantu langsung oleh petugas pengelola DTKS Provinsi yang ada di Dinsos Aceh. Mereka sebut Devi, telah terlatih mengoperasikan aplikasi Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG) yang dibimbing Kemensos RI agar mampu mengelola data yang valid, akuntabel dan berkelanjutan.
Selama ini diketahui, sebagian masyarakat belum begitu familiar atau mengenal baik cara mandiri memeriksa kepesertaan DTKS melalui gadget.
Hadir nya Dinsos Aceh pada stand PKA kali ini salah satunya memberikan sosialisasi dan edukasi yang berkaitan dengan pelayanan sosial, diantaranya mekanisme daftar dan cek bansos DTKS bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) di Aceh. ujar Devi.
Meski begitu kata Devi, warga yang terdaftar DTKS tidak otomatis mendapat bantuan sosial, karena DTKS hanya sebagai data acuan dalam pengusulan calon penerima bantuan sosial.
Ia juga menambahkan, berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Sosial (Mensos) RI No. 173/HUK/2023 tanggal 19 September 2023 disebutkan bahwa dari 5,4 juta jiwa penduduk Aceh, sebanyak 3,3 juta jiwa (61,17 %) penduduk Aceh telah terdaftar di DTKS.
Sebagai informasi, PKA-8 akan digelar selama sembilan hari, mulai 4-12 November 2023 dan diikuti 23 kabupaten/kota se-Aceh. Kegiatan itu juga dimeriahkan 4.829 seniman dan budayawan yang terlibat, 117 peserta pameran, 23 BUMDes, 23 SMK, 72 pengrajin dan pedagang produk tradisional Aceh, serta 1.109 tenaga kreatif.
Tidak seperti sebelumnya, PKA-8 kali ini hadir dengan konsep terbuka digelar diberbagai titik acara mulai dari Sulthanah Safiatuddin, Area Blang Padang, Aliran Krueng Aceh, Anjong Mon Mata, Amel Hotel & Convention Hall, Hermes Palace Hotel.
Selanjutnya ada di Kampus UIN Ar-Raniry & Universitas Syiah Kuala (USK), Area Krueng Lamnyong, Museum Aceh, Taman Seni Budaya, Aceh Besar (Gp. Baet Lampuot) & Kota Banda Aceh (Gp. Jawa, area 0 (Nol) Km), serta Pendopo Wali Nanggroe.