Silaturrahmi 37 Anrong Tau Yang Pernah Ada di Kerajaan Bajeng,Turunan Anrong Tau Muncul dan Hidup Kembali Sebagai Titisan dan Semangat Karaeng Loe Ri Bajeng

IndonesiaLineNews-Gowa,Sulsel-Coringa limbung, Sabtu 04/11/2023 Mengawali acara silaturrahmi yang di pandu oleh mursalim pattola daeng tola, acara dimulai dengan pembacaan qalam ilahi,hadirin serasa terbawa dengan suasana kebathinan flashback ratusan tahun yang lalu,kemudian hadirin kembali dibawa ke suasana kebhatinan kedua dengan bersama menyanyikan lagu kebangsaan indonesia raya,hadirin serasa terbawa banyak di antara peserta sampai meneteskan air mata.

Mengawali sambutan dari inisiator acara Drs abd kahar pattola daeng siala,kepada awak media menceritakan sejarah singkat kerajaan bajeng dan peran penting laskar gerakan pemuda bajeng(lipang bajeng )
dimana sekitar tahun 1816 kare Mambani raja Bajeng ke 16,terinspirasi oleh situasi saat itu dimana satu persatu daerah kerajaan bajeng memisahkan diri, di mulai daerah polong bangkeng,allu bangkala jeneponto, sapaya, parigi dan manuju dan beberapa daerah lainnya.

Untuk mengantisipasi situasi politik di kerajaan bajeng saat itu, maka di angkatlah 37 anrong tau untuk membangun kekuatan dan kepercayaan masyarakat serta menjaga persatuan dan kesatuan yang selama ini terjalin dengan sangat kuat&kokoh di kerajaan
bajeng,adapun ke 37 anrong tau adalah keluarga dekat dari raja bajeng.

Selanjutnya seberapa penting peran dari 37 anrong tau di kerajaan bajeng dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan itu sangat jelas dan nampak sebagai catatan sejarah, setelah hirosima dan nagasaki di bom atom oleh sekutu maka jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu

Olehnya itu untuk mengambil momentum itu maka para pemuda yang tergabung dalam lipang bajeng langsung tanggap dan bergerak dengan bersama membentuk lipang bajeng, maka pada saat itu di tunjuklah nuhung bani bani sebagai ketua umum serta wakil ketua umum pattola daeng bali dengan persetujuan dan dukungan penuh dari 37 anrong tau,ungkapnya

Hikmah silaturrahmi yang di bawakan oleh ustaz rusman naba,SHi,takkala hikmatnya dengan berbagai pendekatan baik, sejarah, agama, sosial kemasyarakatan di ungkap dengan lugas dan tuntas, mulai dari makna silaturrahmi para turunan 37 anrong tau ataupun 40 anrong tau, bagaimana leluhur kita menjalin komunikasi satu arah serta atas kuasa Allah sehingga mimpi kemerdekaan Alhamdulillah rabbal alamin dapat terwujud

Selanjutnya adalah satu kewajiban bagi anak keturunannya untuk membangun kembali silaturrahmi yang pernah di bangun oleh para leluhur kita, dengan cara mempermantap komunikasi di antara kita sesama turunan 37 anrong tau, bersama membentuk yayasan lembaga adat kerajaan bajeng

Dalam silaturrahmi tersebut di sepakati untuk membentuk satu organisasi yang di beri nama yayasan lembaga adat kerajaan bajeng,membuat tim perumus,membuat group whatsapp khusus 37 anrong tau, membuka ruang dialog bagi pihak pihak yang komplain dengan di bentuknya lembaga ini

Dalam silaturrahmi tersebut nampak hadir punggawa kunjung mange, punggawa manjalling, gallarrang bontomaero, jannang parangmalengu, pajalau, borong bilalang, jannang binabbasa, gentungan, anrong guru moncobalang,anrong guru lempangan, dampang pattingalloang,jannang bontolempangan dan lain lain

Takkan pernah berubah nasib sebuah kaum kalau bukan kaum itu sendiri yang berusaha merubahnya

@Ahmadtenreng